Selasa, 08 Juni 2010

asal mula pengertian akuntansi..

TRANSAKSI
Asal mula ilmu Akuntansi adalah dengan adanya kejadian Transaksi. Transaksi yang dimaksud disini adalah Transaksi yang bersifat keuangan. Mengapa bersifat keuangan ??? Karena dalam ilmu akuntansi sebuah barang atau transaksi hanya dapat diukur dengan satuan nominal yang berupa uang (Kas), Bukan barang. Bila melakukan transaksi dengan cara menukar antara barang dan barang tidak dapat disebut transaksi. Karena tidah ada ukuran berupa nominal pada barang tersebut (Barter).

PROSES PENCATATAN
Dari sebuah Transaksi kita mendapatkan data Transaksi. Kemudian data transaksi itu kita identifikasi apakah data tersebut termasuk kas, piutang, hutang dsb. Setelah seluruh data telah kita indentifikasi lalu data tersebut kita catat dalam sebuah jurnal umum. Proses dari transaksi tersebut merupakan proses pencatatan pada ilmu Akuntansi

PROSES PENGELOMPOKAN
Setelah data dari transaksi telah di identifikasi dan di tulis dalam jurnal umum, data dari transaksi itu di kelompokan kedalam Buku besar. Di dalam buku besar ini semua data transaksi di pisahkan, mana data yang masuk kedalam bagian Kas, piutang , hutang, dsb

PROSES PENGIKHTISARAN
Setelah data dari transaksi di kelompokan kedalam buku besar, lalu seorang akuntan mengikhtisarkan data-data tersebut kedalam neraca saldo.

PROSES PELAPORAN
Setelah data dari transaksi di ikhtisarkan kedalam buku besar, lalu dimasukan kedalam neraca lajur dan masukan ke laporan keuangan. Guna dari laporan keuangan adalah untuk memberikan data dan kesimpulan dari kejadian transaksi yang dilakukan selama ini.

Jadi kesimpulanya AKUNTANSI adalah ilmu yang mempelajari proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran dam pelaporan dari sistem transaksi yang diukur dengan satuan uang.

Senin, 07 Juni 2010

Pasar modal

Pasar modal adalah pertemuan dua kelompok yang saling mengisi yaitu calon investor dan para pengusaha yang membutuhkan dana jangka panjang.
Fungsi Pasar Modal : adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus kepada unit yang mempunyai defisit tabungan.
Modal Asing : adalah modal yang berasal dari luar perusahaan merupakan hutang yang suatu saat dibayar kembali.

Jenis-Jenis Modal Asing :
1. Hutang jangka pendek : adalah hutang yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
a. Kredit rekening koran
b. Kredit dari pinjaman
c. Kredit dari pembelian
d. Kredir wesel
2. Hutang jangka menengah : adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun :
a. Term loan
b. Leasing
3. Hutang jangka panjang : adalah hutang yang umumnya berjangka waktu sekitar 10 tahun yang digunakan untuk membiayai perluasan, modernisasi perusahaan yang memerlukan modal besar.
Jenis-Jenis Hutang Jangka Panjang :
1. Pinjaman obligasi
2. Pinjaman hipotik
Pertimbangan Jangka Waktu Obligasi :
1. Jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan waktu penggunaannya dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran sesuai dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang dibiayai.
Pelunasan Obligasi Dapat Diambil Dari
1. Penyusutan aktiva tetap yang dibiayai.
Jenis-jenis obligasi :
a. Obligasi biasa
b. Obligasi pendapatan
c. Obligasi yang dapat ditukarkan
2. Cadangan
a. Cadangan modal sendiri
– cadangan ekspansi
– cadangan mocal kerja
– cadangan selisih kurs
– cadangan hal tak terduga
b. Cadangan modal asing
– cadangan depresiasi
– cadangan piutang ragu-ragu
– cadangan yang bersifat piutang
3. Laba yang ditahan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Perusahaan :
1. Posisi likuiditas
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
3. Pengawasan terhadap perusahaan

4. Politik deviden yang stabil
Stock Splits adalah pemecahan jumlah saham menjadi jumlah yang lebih banyak dengan mengurangi harga nominal per lembar.
Pembelian Saham Kembali Bisa Ditempuh Melalui :
1. Melalui pasar modal biasa
2. Melalui tender over
Analisa Ratio Financial Dapat Dilakukan Dengan :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan ratio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan ratio suatu perusahaan dengan ratio perusahan lain dalam waktu yang sama.
Macam-Macam Ratio Financial :
1. Ratio Neraca (Financial ratio)
2. Ratio rugi laba (Operating ratio)
3. Ratio antar laporan (Financial operating ratio)
Macam-Macam Rasio Keuangan :
1. Ratio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio aktivitas
4. Rasio profitabilitas
Macam-Macam Ratio Likuiditas :
1. Current Ratio
2. Cash Ratio
3. Quick Ratio

Rabu, 02 Juni 2010

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan perusahaan hanya untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya sudah kurang relevan lagi di masa sekarang karena tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada pemilik saja. Tanggung jawab kepada seluruh stakeholder menjadi sangat penting sehingga hal ini menuntut perusahaan untuk menimbang semua strategi yang diambil dan dampaknya kepada stackholder tersebut. Bedasarkan hal ini maka tujuan yang sesuai adalah unutk memaksimalkan nilai suatu perusahaan. Pada kasus perusahaan publik ini perusahan dikaitkan dengan nilai saham yang beredar di pasar. Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya. Karena kesalahan menentukan tujuan akan berakibat kepada kesalahan strategi yang diambil. kesalahan pengukuran kinerja akan mengakibatkan kesalahan dalam memberi imbalan atas prestasi yang ada.
Kinerja dan prestasi manajemen diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan. Dengan adanya distorsi akuntansi ini maka pengukuran kinerja bedasarkan laba per saham (earning per share), tingkat pertumbuhan laba (earnings growth) dan tingkat pengembalian (rate of return) tidak efektif lagi. Karena pengukuran bedasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang tercipta dalam periode tertentu, maka kritik diajukan tentang seberapa valid pengukuran kinerja bedasarkan ratio keuangan dapat menunjukan kinerja sebenarnya dari manajemen perusahaan
Adannya Economic Value Added (EVA) menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang bedasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajeme. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi imbalan (reward) Aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan. Aktivitas yang value added dapat dipisahkan dengan aktivitas nonvalue added bedasarkan proses value added assessment. Diharapkan pemilik perusahaan dapat mendorong manajemen untuk mengambil actions atau strategi yang value added karena hal ini memungkinkan perusahaan untuk beroprasi dengan baik. Manajemen akan digaji dalam jumlah yang besar, jika mereka menciptakan nilai tambah yang besar pula. Banyak hal lain dalam perusahaan dimana EVA juga berperan. Economic value added membantu manajemen dalam hal menetapkan tujuan internal (internal goal setting) perusahaan supaya tujuan berpedoman pada implikasi jaka panjang dan jangka pendek saja. Dalam hal investasi EVA memberikan pedoman untuk keputusan penerimaan suatu project (capital budgeting decision). Dan dalam hal mengevaluasi kinerja rutin (peformance assessment) manajemen, EVA membantu tercapainya aktivitas yang value added. Eva juga membantu adanya system penggajian atau pemberian insentif yang benar dimana manajemen di dorong sebagai owner.
Bedasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan konsep EVA dalam penulisan ilmiah yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode EVA Pada PT.MERCK. Tbk

1.2 Rumusan dan Batasan masalah
Bedasarkan uraian di atas penulis ingin memberikan batasan dalam penulisan ilmiah pada PT MERCK. Tbk
Bagaimana Kinerja perusahaan PT MERCK. Tbk di ukur berdasarkan metode EVA




1.3 Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ilmiah ini secara umum adalah untuk mengetahui kinerja PT MERCK Tbk Bedasarkan metode EVA (economic value added)

1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi penulis penelitian ini dapat membantu memahami dan mengetahuai lebih dalam
tentang pengukuran kinerja suatu perusahaan bila diukur dengan menggunakan metode EVA
2. Bagi pembaca penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk lebih mengetahuai dan memahami tentang pengukuran kinerja perusahaan yang baik bedasarkan metode EVA
3. Bagi pihak perusahaan yang menjadi objek penelitian tertentu, bermanfaat untuk menetapkan langkah apa yang harus diambil untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaannya

1.5 Metodelogi penelitian
Penulis menjabarkan secara ilmiah beberapa point yang berhubungan dengan metologi penelitian yang digunakan untuk melakukan penulisan mengenai kinerja keuangan dengan metode EVA

15.1 Objek penelitian
Perusahaan yang diambil sebagai data oleh penulis adalah PT MERCK Tbk

15.2 Data / Variabel
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan pada PT MERCK Tbk Dari :
1. Neraca tahunan 2004 sampai dengan 2008
2. Laporan laba rugi tahun 2004 sampai dengan 2008
3. Data perhitungan biaya tahun 2004 sampai 2008
15.3 Metode pengunmpulan data variable
Penulis mengunakan beberapa metode pengambilan data yaitu :
1. Riset kepustakaan
Penulisan ilmiah ini dibuat bedasarkan dengan riset kepustakaan yaitu dengan membaca dan mengumpulkan bahan-bahan yang terdiri dari berbagai buku serta catatan yang berkenaan dengan objek penelitian
2. Study literatur
Penulisan ilmiah ini dibuat bedasarkan dengan study literatur/daftar pustaka yang dengan kinerja keuangan dengan menggunkana EVA

15.4 Alat analisis yang digunakan
Perhitungan EVA ialah sebagai berikut:

EVA = NOPAT - Capital charges

NOPAT = EAT + Biaya Bunga

Capital charges = Invested Capital X WACC

WACC = { D x rd ( 1 - tax)} + ( E x re)

Ket:
D = Tingkat modal dari hutang
Tax = Persentase pajak dari EBT
rd = pesentase Cost Of debt
E = Tingkat modal dari ekuitas
re = Persentase Cost Of equity



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan atau laporan akuntansi yang menhasilkan informasi, baik pencatatan maupun ikhtisar transaksi yang disiapkan bagi pengguna laporan keuangan merupakan ringkasan dari pencatatan secara keseluruhan

2.1.2 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Bentuk-Bentuk Laporan keuangan :
a. Laporan laba rugi (Income statement) merupakan suatu laporan yang menunjukan dan biaya pendapatan dan beban dalam periode waktu tertentu laporan laba rugi merupakan alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.
b. Laporan ekuitas pemilik
Atau suatu Ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun
c. Laporan arus kas (Statements Of Cash Flow)
Yaitu suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode wktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun
d. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, jadi tujuan neraca atau untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku ditutup dan tentukan sisanya pada suatu akhir fiscal atau tahun kalender.
2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut standart akuntansi keuangan, tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakaiannya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber data yang dipercayakan padanya.

2.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan
Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia atau Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan yaitu :
1. Laporan keuangan bersifat histories, laporan kejadian yang telah lewat karenannya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya
2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terhadap beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil
6. Laporan keuangan lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah tehnik, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa tehnik akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikualifikasikan umumnya diabaikan (IAI, 1994)

2.1.5 Tolak Ukur Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja perusahaan dapat digolongkan menjadi lima kategori dasar, yaitu :
a. Pengukuran pendapatan residual
Pengukuran ini dinyatakan dalam istilah moneter dan memasukan efek dari semua biaya-biaya modal, baik hutang dan ekuitas. Selain itu, penelitian ini tidak menggabungkan pendapatan pasar mengenai kesempatan pertumbuhan mendatang. Contoh dari pengukuran pendapatan residual adalah nilai tambah ekonomis (economic value added / EVA), dan nilai tambah ks (cas value added / CVA)



b. Komponen pendapatan residu
Merupakan elemen-elemen dari pendapatan residual, tetapi khusunya tidak memasukkan biaya modal. Contoh : earning before interest dan tax (EBIT)
Earning before interest tax depreation and amortitation (EBITDA), net operating profit after tax (NOPAT)
c.Pengukuran bedasarkan pasar
Pengukuran ini diperoleh dari pasar modal, yaitu dengan cara mengabungkan pendapat pasar mengenai desempatan pertumbuhan mendatang. Contoh : total shareholder return (TSR), nilai tambah pasar / market value added (MVA), pengembalian kelebihan (excess return), dan nilai tambah mendatang / future growth value (FGV).
d. Pengukuran arus kas
Pengukuran ini terdiri dari cash flow from operation (CFO) arus kas bebas dan arus kas pengembalian atas investasi (cash flow return of investment /
CFROI)
e. Pengukuran pendapatan tradisional
Merupakan tolak ukur yang bersumber dari laporan keuangan normal.
Contoh : pendapatan bersih, pendapatan per saham / earning per share (EPS), Return on Investment (ROI)

2.1.6 Analisis Kemampuan Menghasilkan Laba ( Profitability Analysis)
Analisis kemampuan menghasilkan laba ditunjukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu obyek informasi dalam periode akuntansi tertentu. Dalam perusahaan yang menghasilkan berbagi macam produk ( Produt Profitability Analysis). Informasi Akuntansi yang diperlukan untuk melakukan profitability analysis adalah pendapatan penuh yang dihasilkan oleh produk dalam periode tertentu, biaya penuh yang dikorbankan untuk memproduksi dan memasarkan produk tersebut selama periode yang sama dan aktiva penuh yang digunakan untuk memproduksi untuk memproduksi produk tersebut.
Jika analisis kemampuan menghasilkan laba diterapkan terhadap unit organisasi tertentu dalam suatu perusahaan dan dilakukan oleh pemakai luar, informasi akuntansi penuh yang disajikan harus bedasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun jika analisis kemampuan menghasilkan laba dilakukan oleh manajemen puncak perusahaan, informasi akuntansi penuh yang disajikan tidak terikat kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2.1.7 Return on Investment
Tingkat pengembangan (ROI) adalah suatu ratio pembanding. Pembilangnya
(nomerator) adalah pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan dan penyebutnya (denomitor) adalah asset yang digunakan (Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan, 2000 ; 249). ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar ditambah modal kerja untuk menghasilkan keuntungan bersih. ROI adalah alat ukur yang sangat umum digunkan untuk mengukur kinerja sebuah pusat investasi. ROI dapat dikatakan lebih baik daripada earning karena laba dari kegiatan operasi perusahaan saja yang dipertimbangkan.
ROI umumnya digunakan sebagai pedoman manajemen dalam menerima sebuah proyek baru. Hanya proyek dengan rate of return lebih besar dari ROI suatu divisi atau perusahaan yang akan diterima. Dengan adanya hal ini, perusahaan didorong untuk mengambil proyek-proyek yang meningkatkan rate of return perusahaan. Manajemen juga lebih memperhatikan cast of efficiency dalam perencanaan dan strateginya.. Dengan digunakan ROI, Manajer divisi cendrung untuk melewatkan proyek-proyek yang menurunkan divisional ROI, meskipun proyek tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan (Lisa Linawati Utomo, 1999).

2.1.8 Pengertian Economic Value Added
Economic Value added (EVA) adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan
Perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu (Lisa Linawati Utomo, 1999). Sedangkan pengertian EVA menurut (Amin Widjaja Tunggal, 2001 : 1) adalah suatu system manajemen keuangan unutk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital)
Prinsip EVA memberikan system pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan Karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan.
Manajemen dapat melakukan banyak hal untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika manajemen melakukan suatu dari tiga hal berikut :
1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal
2. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapatreturn lebih besar dari biaya modal yang ada.
3. Menarik modal dari aktifitas-aktifitas perusahaan yang tidak mengutungkan
Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efesien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Selain itu, dengan berinvestasi ke project-project return
lebih besar dari pada biaya modal (cost of capital) yang digunakan berarti manajemen hanya mengambil project yang bermutu dan meningkatkan nilai perusahaan. Economic Value Added (EVA) juga mendorong manajemen untuk berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau peroses yang tidak menambah nilai. Perhitungan EVA suatu perusahaan merupakan proses yang kompleks dan terpadu karena perusahaan harus menentukan terlebih dahulu biaya modalnya.

2.1.9 Sejarah munculnya EVA
Menurut (Amin Widjaja, 2001) dasar teoritis dari konsep EVA disajikan dalam kertas akademis yang dipublikasikan antara tahun 1958 dan 1961 oleh dua ekonom financial yaitu Merton H Miller dan franco Modigliani, yang memenangkan hadiah nobel dalam bidang ekonomi. Mereka mengargumentasi bahwa laba ekonomis (economic income) merupakan sumber penciptaan nilai
(value creation) di perusahaan dan bahwa tingkat pengembalian (rate of return / cost of capital) ditentukan bedasarkan tingkat resiko yang diamsumsikan oleh investor. Sayangnya Millar dan Modigliani tidak memberikan teknik untuk mengukur laba ekonomis dalam suatu perusahaan.
Istilah EVA mula-mula diluncurkan oleh Stern Stewart Management Service, yaitu sebuah perusahaan consultan di Amerika serikat pada tahun 1989.
Konsep EVA dipopulerkan oleh G. Bennet Stewart, III, Managing partner dari stern stewart dan Co dalam bukunya “The Quest For Value” pada tahun 1991. Sejas itu lebih dari 300 perusahaan di dunia mengadopsi disiplin tersebut. Dan sampai sekarang konsep EVA menjadi sistem manajeman keuangan yang cukup Nadal untuk menilai kinerja manajemen suatu perusahaan dibandingkan dengan penilaian yang lainnya.




2.1.10 Net Operating profit Alter Tax
Nopat jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah keuntungan bersih operasi setelah pajak. Namun pengertian NOPAT yang lebih tepat adalah laba bersih yang telah disesuaikan laba tersebut tidak memperhitungkan biaya bunga lagi
Tujuan menghilangkan komponen biaya bunga tersebut agar biaya bunga yang tergolong biaya modal dapat diperhitungkan secara rata-rata tertimbang dengan biaya modal yang lain, yaitu biaya ekuitas. Nopat dapat di peroleh dengan menjumlahkan laba bersih setelah pajak dengan biaya bunga.

2.1.11 Invested Capital
Modal yang diinvestasikan (invested capital) merupakan jumlah modal yang Digunakan perusahaan untuk melakukan investasi, dimana sumber dana investasi dimana sumber dana investasi berasal dari sumber dana investasi dimana sumber dana investasi berasal dari hutang jangka panjang dan ekuitas. Invested Capital merupakan jumlah investasi dalam bentuk asset berhubungan dengan kegiatan/aktivitas operasional perusahaan. Invested capital adalah investasi perubahan dalam bentuk kas, modal kerja dan aktiva tidak lancar.

2.1.12 penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan Eva
Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan modal EVA tentang terdapat tidaknya proses nilai tambah adalah sebagai berikut :
- Jika EVA > 0, berarti telah terjadi proses nilai tambah ekonomis pada perusahaan yang dinilai
- Jika EVA < 0, berarti tidak terjadi proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan para penyandang dana. Dengan kata lain semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dan baik kreditur maupun pemegang saham. (john Arifin, 2005 ; 132)
Kelebihan yang terdapat pada metode EVA sebagai berikut :
a. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi
b. EVA menghitung biaya modal atas ekuitas
c. Dilakukan adjustment (penyesuaian) terhadap biaya-biaya tertentu yang dikeluarkan
Kekurangan yang terdapat pada metode EVA sebagai berikut :
a. EVA cenderung mengabaikan pengukuran non financial dan kepentingan stockholder
b. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi dampak strategis yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan
c. Eva tidak bisa diterapkan pada masa inflasi
2.1.13 Langkah-Langkah perhitungan EVA
Berikut ini adalah langkah-langkah cara perhitungan EVA :
1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (Nopat) laba operasi setelah pajak
2. Menentukan Nilai Invested Capital
Invested capital merupakan pinjaman jangka pendek ditambah pinjaman jangka panjang (interest bearing kabilities) ditambah ekuitas pemegang saham atau total hutang dan ekuitas dikurangi pinjaman jangka pendek tanpa bunga
3. Menghitung Cost of Debt (biaya hutang)
Biaya hutang muncul akibat perusahaan yang mempunyai hutang-hutang yang menanggung beban bunga. Cost of debt bukan dalam bentuk curreny (nilai mata uang) tetapi dalam bentuk persentase didapat dengan membagi beban dengan hutang jangka panjang
4. Menghitung cost equity (biaya ekuitas)
Seperti halnya cost of debt, biaya ekuitas juga dalam bentuk persentase. Persentase tersebut didapat dengan membagi laba perlembar dengan harga pasar saham per lembar
5. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) Weighted Average Cost of Capital (WACC) adalah biaya ekuitas dan biaya hutang masing-masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan
6. Menghitung capital charges
Capital charges didapat dengan mengalirkan WACC dengan Invested Capital. Invested Capital merupakan hasil penjabaran perkiraan dalam neraca untuk melihat besarnya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditur dan pemegang saham serta seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional dan operasional lainnya.
Invested capital dapat dihitung dari jumlah hutang bank jangka pendek, pinjaman bank/sewa guna usaha atau obligasi jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun, kewajiban pajak tangguhan, anak perusahaan, dan ekuitas. Capital charges menunjukan beberapa besar biaya kesempatan modal yang telah disuntikan kreditur dan pemegang saham
7. Menentukan Nilai EVA
Nilai EVA didapat dari NOPAT dikurangi capital charges.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah laporan kinerja keuangan tahun 2004-2008 PT. MECK, Tbk.

3.2 Data/Variabel yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data laporan keuangan PT. MERCK, Tbk. Laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi. Periode neraca dan laporan laba rugi yang digunakan adalah tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari internet yang didapat dari website resmi PT. MERCK, Tbk.

3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan penelitian studi pustaka dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penulisan ilmiah ini dan membaca jurnal serta penelitian sejenis. Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi PT. MERCK, Tbk.

3.4 Alat Analis yang Digunakan
Economic Value Added (EVA) atau nilai tambah ekonomis digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan. Kinerja merupakan indikator yang dapat menentukan baik buruknya keadaan sebuah perusahaan serta menilai prestasi yang telah dicapai suatu perusahaan.
Langkah-langkah menghitung EVA sebagai berikut :

a. Menghitung nilai laba operasi bersih setelah pajak atau Net Operating Profit After Tax (NOPAT)


b. Menghitung nilai invested capital



c. Menghitung tingkat modal dari hutang (D)



d. Menghitung Cost of Debt atau biaya hutang (rd)



e. Menentukan persentase pajak penghasilan (t)



f. Menghitung Cost of Equity atau biaya ekuitas (re)




g. Menghitung tingkat modal dari Ekuitas (E)



h. Menghitung Werghted Average Cost of Capital (WACC)

i. Menghitung Capital Charges


j. Menghitung nilai Economic Value Added



Keterangan :
D = Tingkatan Modal dari Hutang
rd = Persentase Cost of Debt
E = Tingkat Modal dari Ekuitas
rE = Persentase Cost of Equity
tax = Persentase tingkat pajak

Minggu, 30 Mei 2010

PERBANKAN SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH
Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional.
atar belakang

Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat dengan para penabung.
Masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga. Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat islam.
Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-negara anggotanya. IDB menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah islam.
Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis islam kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Dia Asia-Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah [[haji].
Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba. [1].Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero), Bank Rakyat Indonesia (Persero)dan Bank swasta nasional: Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Tbk).
Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. [sunting] Prinsip perbankan syariah
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.

Aktiva tetap berwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis

Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
• Harga beli
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Biaya penelitian tanah
• Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
• Biaya merobohkan bangunan lama
• Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
• Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
• Harga beli
• Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
• Harga beli
• Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
• Biaya angkut
• Asuransi selama dalam perjalanan
• Biaya pemasangan
• Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin




Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan. Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
• Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
• Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
• Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.


Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
• jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
• jumlah pertanggungan dalam polis
• jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
• Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
• Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
• Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
• Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
• Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
• Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
• Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran

Aktiva tetap berwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis

Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
• Harga beli
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Biaya penelitian tanah
• Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
• Biaya merobohkan bangunan lama
• Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
• Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
• Harga beli
• Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
• Harga beli
• Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
• Biaya angkut
• Asuransi selama dalam perjalanan
• Biaya pemasangan
• Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin




Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan. Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
• Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
• Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
• Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.


Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
• jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
• jumlah pertanggungan dalam polis
• jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
• Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
• Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
• Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
• Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
• Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
• Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
• Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran

Aktiva tetap erwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis

Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
• Harga beli
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Biaya penelitian tanah
• Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
• Biaya merobohkan bangunan lama
• Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
• Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
• Harga beli
• Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
• Harga beli
• Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
• Biaya angkut
• Asuransi selama dalam perjalanan
• Biaya pemasangan
• Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin




Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan. Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
• Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
• Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
• Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.


Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
• jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
• jumlah pertanggungan dalam polis
• jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
• Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
• Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
• Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
• Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
• Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
• Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
• Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran