Selasa, 08 Juni 2010

asal mula pengertian akuntansi..

TRANSAKSI
Asal mula ilmu Akuntansi adalah dengan adanya kejadian Transaksi. Transaksi yang dimaksud disini adalah Transaksi yang bersifat keuangan. Mengapa bersifat keuangan ??? Karena dalam ilmu akuntansi sebuah barang atau transaksi hanya dapat diukur dengan satuan nominal yang berupa uang (Kas), Bukan barang. Bila melakukan transaksi dengan cara menukar antara barang dan barang tidak dapat disebut transaksi. Karena tidah ada ukuran berupa nominal pada barang tersebut (Barter).

PROSES PENCATATAN
Dari sebuah Transaksi kita mendapatkan data Transaksi. Kemudian data transaksi itu kita identifikasi apakah data tersebut termasuk kas, piutang, hutang dsb. Setelah seluruh data telah kita indentifikasi lalu data tersebut kita catat dalam sebuah jurnal umum. Proses dari transaksi tersebut merupakan proses pencatatan pada ilmu Akuntansi

PROSES PENGELOMPOKAN
Setelah data dari transaksi telah di identifikasi dan di tulis dalam jurnal umum, data dari transaksi itu di kelompokan kedalam Buku besar. Di dalam buku besar ini semua data transaksi di pisahkan, mana data yang masuk kedalam bagian Kas, piutang , hutang, dsb

PROSES PENGIKHTISARAN
Setelah data dari transaksi di kelompokan kedalam buku besar, lalu seorang akuntan mengikhtisarkan data-data tersebut kedalam neraca saldo.

PROSES PELAPORAN
Setelah data dari transaksi di ikhtisarkan kedalam buku besar, lalu dimasukan kedalam neraca lajur dan masukan ke laporan keuangan. Guna dari laporan keuangan adalah untuk memberikan data dan kesimpulan dari kejadian transaksi yang dilakukan selama ini.

Jadi kesimpulanya AKUNTANSI adalah ilmu yang mempelajari proses pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran dam pelaporan dari sistem transaksi yang diukur dengan satuan uang.

Senin, 07 Juni 2010

Pasar modal

Pasar modal adalah pertemuan dua kelompok yang saling mengisi yaitu calon investor dan para pengusaha yang membutuhkan dana jangka panjang.
Fungsi Pasar Modal : adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus kepada unit yang mempunyai defisit tabungan.
Modal Asing : adalah modal yang berasal dari luar perusahaan merupakan hutang yang suatu saat dibayar kembali.

Jenis-Jenis Modal Asing :
1. Hutang jangka pendek : adalah hutang yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
a. Kredit rekening koran
b. Kredit dari pinjaman
c. Kredit dari pembelian
d. Kredir wesel
2. Hutang jangka menengah : adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun :
a. Term loan
b. Leasing
3. Hutang jangka panjang : adalah hutang yang umumnya berjangka waktu sekitar 10 tahun yang digunakan untuk membiayai perluasan, modernisasi perusahaan yang memerlukan modal besar.
Jenis-Jenis Hutang Jangka Panjang :
1. Pinjaman obligasi
2. Pinjaman hipotik
Pertimbangan Jangka Waktu Obligasi :
1. Jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan waktu penggunaannya dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran sesuai dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang dibiayai.
Pelunasan Obligasi Dapat Diambil Dari
1. Penyusutan aktiva tetap yang dibiayai.
Jenis-jenis obligasi :
a. Obligasi biasa
b. Obligasi pendapatan
c. Obligasi yang dapat ditukarkan
2. Cadangan
a. Cadangan modal sendiri
– cadangan ekspansi
– cadangan mocal kerja
– cadangan selisih kurs
– cadangan hal tak terduga
b. Cadangan modal asing
– cadangan depresiasi
– cadangan piutang ragu-ragu
– cadangan yang bersifat piutang
3. Laba yang ditahan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Perusahaan :
1. Posisi likuiditas
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
3. Pengawasan terhadap perusahaan

4. Politik deviden yang stabil
Stock Splits adalah pemecahan jumlah saham menjadi jumlah yang lebih banyak dengan mengurangi harga nominal per lembar.
Pembelian Saham Kembali Bisa Ditempuh Melalui :
1. Melalui pasar modal biasa
2. Melalui tender over
Analisa Ratio Financial Dapat Dilakukan Dengan :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan ratio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan ratio suatu perusahaan dengan ratio perusahan lain dalam waktu yang sama.
Macam-Macam Ratio Financial :
1. Ratio Neraca (Financial ratio)
2. Ratio rugi laba (Operating ratio)
3. Ratio antar laporan (Financial operating ratio)
Macam-Macam Rasio Keuangan :
1. Ratio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio aktivitas
4. Rasio profitabilitas
Macam-Macam Ratio Likuiditas :
1. Current Ratio
2. Cash Ratio
3. Quick Ratio

Rabu, 02 Juni 2010

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan perusahaan hanya untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya sudah kurang relevan lagi di masa sekarang karena tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada pemilik saja. Tanggung jawab kepada seluruh stakeholder menjadi sangat penting sehingga hal ini menuntut perusahaan untuk menimbang semua strategi yang diambil dan dampaknya kepada stackholder tersebut. Bedasarkan hal ini maka tujuan yang sesuai adalah unutk memaksimalkan nilai suatu perusahaan. Pada kasus perusahaan publik ini perusahan dikaitkan dengan nilai saham yang beredar di pasar. Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya. Karena kesalahan menentukan tujuan akan berakibat kepada kesalahan strategi yang diambil. kesalahan pengukuran kinerja akan mengakibatkan kesalahan dalam memberi imbalan atas prestasi yang ada.
Kinerja dan prestasi manajemen diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan. Dengan adanya distorsi akuntansi ini maka pengukuran kinerja bedasarkan laba per saham (earning per share), tingkat pertumbuhan laba (earnings growth) dan tingkat pengembalian (rate of return) tidak efektif lagi. Karena pengukuran bedasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang tercipta dalam periode tertentu, maka kritik diajukan tentang seberapa valid pengukuran kinerja bedasarkan ratio keuangan dapat menunjukan kinerja sebenarnya dari manajemen perusahaan
Adannya Economic Value Added (EVA) menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang bedasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajeme. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi imbalan (reward) Aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan. Aktivitas yang value added dapat dipisahkan dengan aktivitas nonvalue added bedasarkan proses value added assessment. Diharapkan pemilik perusahaan dapat mendorong manajemen untuk mengambil actions atau strategi yang value added karena hal ini memungkinkan perusahaan untuk beroprasi dengan baik. Manajemen akan digaji dalam jumlah yang besar, jika mereka menciptakan nilai tambah yang besar pula. Banyak hal lain dalam perusahaan dimana EVA juga berperan. Economic value added membantu manajemen dalam hal menetapkan tujuan internal (internal goal setting) perusahaan supaya tujuan berpedoman pada implikasi jaka panjang dan jangka pendek saja. Dalam hal investasi EVA memberikan pedoman untuk keputusan penerimaan suatu project (capital budgeting decision). Dan dalam hal mengevaluasi kinerja rutin (peformance assessment) manajemen, EVA membantu tercapainya aktivitas yang value added. Eva juga membantu adanya system penggajian atau pemberian insentif yang benar dimana manajemen di dorong sebagai owner.
Bedasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan konsep EVA dalam penulisan ilmiah yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode EVA Pada PT.MERCK. Tbk

1.2 Rumusan dan Batasan masalah
Bedasarkan uraian di atas penulis ingin memberikan batasan dalam penulisan ilmiah pada PT MERCK. Tbk
Bagaimana Kinerja perusahaan PT MERCK. Tbk di ukur berdasarkan metode EVA




1.3 Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ilmiah ini secara umum adalah untuk mengetahui kinerja PT MERCK Tbk Bedasarkan metode EVA (economic value added)

1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi penulis penelitian ini dapat membantu memahami dan mengetahuai lebih dalam
tentang pengukuran kinerja suatu perusahaan bila diukur dengan menggunakan metode EVA
2. Bagi pembaca penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk lebih mengetahuai dan memahami tentang pengukuran kinerja perusahaan yang baik bedasarkan metode EVA
3. Bagi pihak perusahaan yang menjadi objek penelitian tertentu, bermanfaat untuk menetapkan langkah apa yang harus diambil untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaannya

1.5 Metodelogi penelitian
Penulis menjabarkan secara ilmiah beberapa point yang berhubungan dengan metologi penelitian yang digunakan untuk melakukan penulisan mengenai kinerja keuangan dengan metode EVA

15.1 Objek penelitian
Perusahaan yang diambil sebagai data oleh penulis adalah PT MERCK Tbk

15.2 Data / Variabel
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan pada PT MERCK Tbk Dari :
1. Neraca tahunan 2004 sampai dengan 2008
2. Laporan laba rugi tahun 2004 sampai dengan 2008
3. Data perhitungan biaya tahun 2004 sampai 2008
15.3 Metode pengunmpulan data variable
Penulis mengunakan beberapa metode pengambilan data yaitu :
1. Riset kepustakaan
Penulisan ilmiah ini dibuat bedasarkan dengan riset kepustakaan yaitu dengan membaca dan mengumpulkan bahan-bahan yang terdiri dari berbagai buku serta catatan yang berkenaan dengan objek penelitian
2. Study literatur
Penulisan ilmiah ini dibuat bedasarkan dengan study literatur/daftar pustaka yang dengan kinerja keuangan dengan menggunkana EVA

15.4 Alat analisis yang digunakan
Perhitungan EVA ialah sebagai berikut:

EVA = NOPAT - Capital charges

NOPAT = EAT + Biaya Bunga

Capital charges = Invested Capital X WACC

WACC = { D x rd ( 1 - tax)} + ( E x re)

Ket:
D = Tingkat modal dari hutang
Tax = Persentase pajak dari EBT
rd = pesentase Cost Of debt
E = Tingkat modal dari ekuitas
re = Persentase Cost Of equity



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan atau laporan akuntansi yang menhasilkan informasi, baik pencatatan maupun ikhtisar transaksi yang disiapkan bagi pengguna laporan keuangan merupakan ringkasan dari pencatatan secara keseluruhan

2.1.2 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Bentuk-Bentuk Laporan keuangan :
a. Laporan laba rugi (Income statement) merupakan suatu laporan yang menunjukan dan biaya pendapatan dan beban dalam periode waktu tertentu laporan laba rugi merupakan alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.
b. Laporan ekuitas pemilik
Atau suatu Ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun
c. Laporan arus kas (Statements Of Cash Flow)
Yaitu suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode wktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun
d. Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, jadi tujuan neraca atau untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku ditutup dan tentukan sisanya pada suatu akhir fiscal atau tahun kalender.
2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut standart akuntansi keuangan, tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakaiannya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber data yang dipercayakan padanya.

2.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan
Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia atau Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan yaitu :
1. Laporan keuangan bersifat histories, laporan kejadian yang telah lewat karenannya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya
2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terhadap beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil
6. Laporan keuangan lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah tehnik, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa tehnik akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikualifikasikan umumnya diabaikan (IAI, 1994)

2.1.5 Tolak Ukur Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja perusahaan dapat digolongkan menjadi lima kategori dasar, yaitu :
a. Pengukuran pendapatan residual
Pengukuran ini dinyatakan dalam istilah moneter dan memasukan efek dari semua biaya-biaya modal, baik hutang dan ekuitas. Selain itu, penelitian ini tidak menggabungkan pendapatan pasar mengenai kesempatan pertumbuhan mendatang. Contoh dari pengukuran pendapatan residual adalah nilai tambah ekonomis (economic value added / EVA), dan nilai tambah ks (cas value added / CVA)



b. Komponen pendapatan residu
Merupakan elemen-elemen dari pendapatan residual, tetapi khusunya tidak memasukkan biaya modal. Contoh : earning before interest dan tax (EBIT)
Earning before interest tax depreation and amortitation (EBITDA), net operating profit after tax (NOPAT)
c.Pengukuran bedasarkan pasar
Pengukuran ini diperoleh dari pasar modal, yaitu dengan cara mengabungkan pendapat pasar mengenai desempatan pertumbuhan mendatang. Contoh : total shareholder return (TSR), nilai tambah pasar / market value added (MVA), pengembalian kelebihan (excess return), dan nilai tambah mendatang / future growth value (FGV).
d. Pengukuran arus kas
Pengukuran ini terdiri dari cash flow from operation (CFO) arus kas bebas dan arus kas pengembalian atas investasi (cash flow return of investment /
CFROI)
e. Pengukuran pendapatan tradisional
Merupakan tolak ukur yang bersumber dari laporan keuangan normal.
Contoh : pendapatan bersih, pendapatan per saham / earning per share (EPS), Return on Investment (ROI)

2.1.6 Analisis Kemampuan Menghasilkan Laba ( Profitability Analysis)
Analisis kemampuan menghasilkan laba ditunjukan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu obyek informasi dalam periode akuntansi tertentu. Dalam perusahaan yang menghasilkan berbagi macam produk ( Produt Profitability Analysis). Informasi Akuntansi yang diperlukan untuk melakukan profitability analysis adalah pendapatan penuh yang dihasilkan oleh produk dalam periode tertentu, biaya penuh yang dikorbankan untuk memproduksi dan memasarkan produk tersebut selama periode yang sama dan aktiva penuh yang digunakan untuk memproduksi untuk memproduksi produk tersebut.
Jika analisis kemampuan menghasilkan laba diterapkan terhadap unit organisasi tertentu dalam suatu perusahaan dan dilakukan oleh pemakai luar, informasi akuntansi penuh yang disajikan harus bedasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun jika analisis kemampuan menghasilkan laba dilakukan oleh manajemen puncak perusahaan, informasi akuntansi penuh yang disajikan tidak terikat kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2.1.7 Return on Investment
Tingkat pengembangan (ROI) adalah suatu ratio pembanding. Pembilangnya
(nomerator) adalah pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan dan penyebutnya (denomitor) adalah asset yang digunakan (Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan, 2000 ; 249). ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar ditambah modal kerja untuk menghasilkan keuntungan bersih. ROI adalah alat ukur yang sangat umum digunkan untuk mengukur kinerja sebuah pusat investasi. ROI dapat dikatakan lebih baik daripada earning karena laba dari kegiatan operasi perusahaan saja yang dipertimbangkan.
ROI umumnya digunakan sebagai pedoman manajemen dalam menerima sebuah proyek baru. Hanya proyek dengan rate of return lebih besar dari ROI suatu divisi atau perusahaan yang akan diterima. Dengan adanya hal ini, perusahaan didorong untuk mengambil proyek-proyek yang meningkatkan rate of return perusahaan. Manajemen juga lebih memperhatikan cast of efficiency dalam perencanaan dan strateginya.. Dengan digunakan ROI, Manajer divisi cendrung untuk melewatkan proyek-proyek yang menurunkan divisional ROI, meskipun proyek tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan (Lisa Linawati Utomo, 1999).

2.1.8 Pengertian Economic Value Added
Economic Value added (EVA) adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan
Perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu (Lisa Linawati Utomo, 1999). Sedangkan pengertian EVA menurut (Amin Widjaja Tunggal, 2001 : 1) adalah suatu system manajemen keuangan unutk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital)
Prinsip EVA memberikan system pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan Karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan.
Manajemen dapat melakukan banyak hal untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika manajemen melakukan suatu dari tiga hal berikut :
1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal
2. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapatreturn lebih besar dari biaya modal yang ada.
3. Menarik modal dari aktifitas-aktifitas perusahaan yang tidak mengutungkan
Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efesien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Selain itu, dengan berinvestasi ke project-project return
lebih besar dari pada biaya modal (cost of capital) yang digunakan berarti manajemen hanya mengambil project yang bermutu dan meningkatkan nilai perusahaan. Economic Value Added (EVA) juga mendorong manajemen untuk berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau peroses yang tidak menambah nilai. Perhitungan EVA suatu perusahaan merupakan proses yang kompleks dan terpadu karena perusahaan harus menentukan terlebih dahulu biaya modalnya.

2.1.9 Sejarah munculnya EVA
Menurut (Amin Widjaja, 2001) dasar teoritis dari konsep EVA disajikan dalam kertas akademis yang dipublikasikan antara tahun 1958 dan 1961 oleh dua ekonom financial yaitu Merton H Miller dan franco Modigliani, yang memenangkan hadiah nobel dalam bidang ekonomi. Mereka mengargumentasi bahwa laba ekonomis (economic income) merupakan sumber penciptaan nilai
(value creation) di perusahaan dan bahwa tingkat pengembalian (rate of return / cost of capital) ditentukan bedasarkan tingkat resiko yang diamsumsikan oleh investor. Sayangnya Millar dan Modigliani tidak memberikan teknik untuk mengukur laba ekonomis dalam suatu perusahaan.
Istilah EVA mula-mula diluncurkan oleh Stern Stewart Management Service, yaitu sebuah perusahaan consultan di Amerika serikat pada tahun 1989.
Konsep EVA dipopulerkan oleh G. Bennet Stewart, III, Managing partner dari stern stewart dan Co dalam bukunya “The Quest For Value” pada tahun 1991. Sejas itu lebih dari 300 perusahaan di dunia mengadopsi disiplin tersebut. Dan sampai sekarang konsep EVA menjadi sistem manajeman keuangan yang cukup Nadal untuk menilai kinerja manajemen suatu perusahaan dibandingkan dengan penilaian yang lainnya.




2.1.10 Net Operating profit Alter Tax
Nopat jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah keuntungan bersih operasi setelah pajak. Namun pengertian NOPAT yang lebih tepat adalah laba bersih yang telah disesuaikan laba tersebut tidak memperhitungkan biaya bunga lagi
Tujuan menghilangkan komponen biaya bunga tersebut agar biaya bunga yang tergolong biaya modal dapat diperhitungkan secara rata-rata tertimbang dengan biaya modal yang lain, yaitu biaya ekuitas. Nopat dapat di peroleh dengan menjumlahkan laba bersih setelah pajak dengan biaya bunga.

2.1.11 Invested Capital
Modal yang diinvestasikan (invested capital) merupakan jumlah modal yang Digunakan perusahaan untuk melakukan investasi, dimana sumber dana investasi dimana sumber dana investasi berasal dari sumber dana investasi dimana sumber dana investasi berasal dari hutang jangka panjang dan ekuitas. Invested Capital merupakan jumlah investasi dalam bentuk asset berhubungan dengan kegiatan/aktivitas operasional perusahaan. Invested capital adalah investasi perubahan dalam bentuk kas, modal kerja dan aktiva tidak lancar.

2.1.12 penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan Eva
Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan modal EVA tentang terdapat tidaknya proses nilai tambah adalah sebagai berikut :
- Jika EVA > 0, berarti telah terjadi proses nilai tambah ekonomis pada perusahaan yang dinilai
- Jika EVA < 0, berarti tidak terjadi proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan para penyandang dana. Dengan kata lain semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dan baik kreditur maupun pemegang saham. (john Arifin, 2005 ; 132)
Kelebihan yang terdapat pada metode EVA sebagai berikut :
a. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi
b. EVA menghitung biaya modal atas ekuitas
c. Dilakukan adjustment (penyesuaian) terhadap biaya-biaya tertentu yang dikeluarkan
Kekurangan yang terdapat pada metode EVA sebagai berikut :
a. EVA cenderung mengabaikan pengukuran non financial dan kepentingan stockholder
b. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi dampak strategis yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan
c. Eva tidak bisa diterapkan pada masa inflasi
2.1.13 Langkah-Langkah perhitungan EVA
Berikut ini adalah langkah-langkah cara perhitungan EVA :
1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (Nopat) laba operasi setelah pajak
2. Menentukan Nilai Invested Capital
Invested capital merupakan pinjaman jangka pendek ditambah pinjaman jangka panjang (interest bearing kabilities) ditambah ekuitas pemegang saham atau total hutang dan ekuitas dikurangi pinjaman jangka pendek tanpa bunga
3. Menghitung Cost of Debt (biaya hutang)
Biaya hutang muncul akibat perusahaan yang mempunyai hutang-hutang yang menanggung beban bunga. Cost of debt bukan dalam bentuk curreny (nilai mata uang) tetapi dalam bentuk persentase didapat dengan membagi beban dengan hutang jangka panjang
4. Menghitung cost equity (biaya ekuitas)
Seperti halnya cost of debt, biaya ekuitas juga dalam bentuk persentase. Persentase tersebut didapat dengan membagi laba perlembar dengan harga pasar saham per lembar
5. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) Weighted Average Cost of Capital (WACC) adalah biaya ekuitas dan biaya hutang masing-masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan
6. Menghitung capital charges
Capital charges didapat dengan mengalirkan WACC dengan Invested Capital. Invested Capital merupakan hasil penjabaran perkiraan dalam neraca untuk melihat besarnya modal yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditur dan pemegang saham serta seberapa besar modal yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional dan operasional lainnya.
Invested capital dapat dihitung dari jumlah hutang bank jangka pendek, pinjaman bank/sewa guna usaha atau obligasi jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun, kewajiban pajak tangguhan, anak perusahaan, dan ekuitas. Capital charges menunjukan beberapa besar biaya kesempatan modal yang telah disuntikan kreditur dan pemegang saham
7. Menentukan Nilai EVA
Nilai EVA didapat dari NOPAT dikurangi capital charges.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah laporan kinerja keuangan tahun 2004-2008 PT. MECK, Tbk.

3.2 Data/Variabel yang Digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data laporan keuangan PT. MERCK, Tbk. Laporan keuangan yang digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi. Periode neraca dan laporan laba rugi yang digunakan adalah tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari internet yang didapat dari website resmi PT. MERCK, Tbk.

3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan penelitian studi pustaka dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penulisan ilmiah ini dan membaca jurnal serta penelitian sejenis. Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi PT. MERCK, Tbk.

3.4 Alat Analis yang Digunakan
Economic Value Added (EVA) atau nilai tambah ekonomis digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan. Kinerja merupakan indikator yang dapat menentukan baik buruknya keadaan sebuah perusahaan serta menilai prestasi yang telah dicapai suatu perusahaan.
Langkah-langkah menghitung EVA sebagai berikut :

a. Menghitung nilai laba operasi bersih setelah pajak atau Net Operating Profit After Tax (NOPAT)


b. Menghitung nilai invested capital



c. Menghitung tingkat modal dari hutang (D)



d. Menghitung Cost of Debt atau biaya hutang (rd)



e. Menentukan persentase pajak penghasilan (t)



f. Menghitung Cost of Equity atau biaya ekuitas (re)




g. Menghitung tingkat modal dari Ekuitas (E)



h. Menghitung Werghted Average Cost of Capital (WACC)

i. Menghitung Capital Charges


j. Menghitung nilai Economic Value Added



Keterangan :
D = Tingkatan Modal dari Hutang
rd = Persentase Cost of Debt
E = Tingkat Modal dari Ekuitas
rE = Persentase Cost of Equity
tax = Persentase tingkat pajak

Minggu, 30 Mei 2010

PERBANKAN SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH
Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional.
atar belakang

Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat dengan para penabung.
Masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga. Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat islam.
Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada tahun 1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan di negara-negara anggotanya. IDB menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profit sharing untuk negara-negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada syariah islam.
Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah bank berbasis islam kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Dia Asia-Pasifik, Phillipine Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah [[haji].
Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba. [1].Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia telah di atur dalam Undang-undang yaitu UU No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero), Bank Rakyat Indonesia (Persero)dan Bank swasta nasional: Bank Tabungan Pensiunan Nasional (Tbk).
Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. [sunting] Prinsip perbankan syariah
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.

Aktiva tetap berwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis

Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
• Harga beli
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Biaya penelitian tanah
• Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
• Biaya merobohkan bangunan lama
• Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
• Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
• Harga beli
• Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
• Harga beli
• Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
• Biaya angkut
• Asuransi selama dalam perjalanan
• Biaya pemasangan
• Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin




Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan. Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
• Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
• Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
• Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.


Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
• jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
• jumlah pertanggungan dalam polis
• jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
• Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
• Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
• Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
• Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
• Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
• Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
• Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran

Aktiva tetap berwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis

Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
• Harga beli
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Biaya penelitian tanah
• Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
• Biaya merobohkan bangunan lama
• Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
• Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
• Harga beli
• Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
• Harga beli
• Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
• Biaya angkut
• Asuransi selama dalam perjalanan
• Biaya pemasangan
• Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin




Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan. Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
• Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
• Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
• Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.


Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
• jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
• jumlah pertanggungan dalam polis
• jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
• Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
• Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
• Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
• Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
• Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
• Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
• Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran

Aktiva tetap erwujud

Adalah aktiva – kativa yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal isitlah realtif permanent menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin dapat alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
• Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis
• Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis

Pengeluaran – Pengeluaran Modal Dan Pendapatan
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran – pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pengeluran modal adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran – pengeluaran.
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran – pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran – pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya
Perinsip Penilaian Aktiva Tetap Berwujud
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.
Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti :
• Harga beli
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Biaya penelitian tanah
• Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai
• Biaya merobohkan bangunan lama
• Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
• Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah
Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
• Harga beli
• Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
• Komisi pembelian
• Bea balik nama
• Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
Mesin dan alat – alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah
• Harga beli
• Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli
• Biaya angkut
• Asuransi selama dalam perjalanan
• Biaya pemasangan
• Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin




Alat – Alat Kerja
Alat – alat kerja yang dimiliki bias berupa alat – alat untuk mesin atau alat alat tangan Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan. Cetakan – cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam rekening aktiva tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
Perabotan dan Alat – Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut.
Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda
Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang – barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual
Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar Ditukar dengan aktiva tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
• Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
• Pertukaran aktiva tetap yang sejenis
• Pembelian angsuran
Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bias dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan
Aktiva yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat – alat dan perabotan. Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih diam
Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran – pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran – pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.


Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain – lain
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kebali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi
Memberhentian Aktiva
Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.
Asuransi Kebakaran
Perusaahan biasanya mengasuransikan harta benda terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena kebakaran. Perjanjian asuransi ini dinyatakan dalam polis. Perusahan asuransi akan mengganti kerugian dalam hal adanya kebakaran, maksimum sebesar jumlah pertanggungan yang dinyatakan dalam polis
Asuransi Bersama
Syarat asuransi bersama adalah syarat menyatakan bahwa apabila harta benda diasuransikan (dipertanggung jawabkan) dengan jumlah yanglebih rendah dari pada suatu persentase tertentu dari pasar benda tersebut pada saat terjadinya kebakaran, maka perusahan yang mempertanggungkan akan memikul kerugian karena kebakaran sebanding dengan selisih jumlah pertanggungan dengan persentase tertentu dari harga pasar harta tersebut
Jumlah kerugian yang akan diganti oleh perusahaan asuransi adalah yang paling rendah dari jumlah berikut :
• jumlah yang dibebankan kepada perusahaan asuransi yang dihitung dengan cara asuransi bersama
• jumlah pertanggungan dalam polis
• jumlah kerugian yang sebenarnya

Polis Gabungan
Apabila perusahaan mengasuransikan beberapa aktiva dalam satu polis, maka polis itu akan menunjukkan syarat alokasi yang dasarnya adalah harga pasar aktiva – aktiva tersebut pada saat terjadinya kebakaran
Pencatatan Asuransi Kebakaran
Apabila terjadi kebakaran atas harta yang diasuransikan maka langkah – langkah yang dilakukan untuk mengadakan pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut :
• Menyusun kembali catatan – catatan yang terbakar
• Menyesuaikan buku – buku agar dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya pada saat kejadiannya kebakaran
• Menentukan nilai buku aktiva yang terbakar
• Membebankan nilai buku aktiva yang terbakar dan biaya – biaya yant timbul pada saat kebakaran, ke rekening kerugian kebakaran
• Menetukan jumlah yang diterima dari perusahaan asuransi
• Rekening kerugian kebakaran dikredit dengan jumlah ini dan jumlah yang diterima dari penjualan aktiva yang terbakar
• Menutup saldo rekening kerugian ke rekening laba rugi. Saldo ini menunjukkan rugi atau laba dari kebakaran

BOP

BEP adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.
Titik BEP adalah volume penjualan dimana penghasilan tepat sama besarnya dengan biaya total sehingga tidak untung tidak rugi (TR = TC).
Asumsi BEP :
1. Biaya terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel
2. Biaya berubah secara proporsional dengan volume produksi dan penjualan
3. Biaya tetap totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode dianalisis
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk
Dalam BEP jika Biaya Tetap Berubah, Maka :
1. Bertambahnya jumlah biaya tetap akan menaikkan BEP
2. Berkurangnya jumlah biaya tetap akan menurunkan BEP
Operating Leverage adalah kemampuan perusahaan menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh volume penjualan terhadap EBIT.
Financial Reverange adalah kemampuan perusahaan menggunakan kewajiban finansialnya untuk memperbesar perubahan EBIT terhadap EPS.

LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAN JASA

Laporan Laba-Rugi Perusahaan Jasa
Sebelum membahas materi lebih dalam akan saya jelaskan dulu pengertian laporan labarugi. Yang dimaksud dengan pengertian laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode tertentu. Dari definisi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa isi dari laporan laba-rugi adalah terdiri dari dua unsur, yaitu:
1. Revenue (hasil) atau pendapatan.
2. Expenses (beban-beban).
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan seperti penjualan barang dagangan, memberikan jasa kepada langganan, sewa dari hak milik, meminjamkan uang dan lain pekerjaan yang mengarah untuk mendapatkan hasil. Pendapatan ini merupakan hasil perusahaan yang mengakibatkan bertambahnya kapital/modal. Karena itu dicatat sebelah kredit.
Beban adalah pengeluaran uang atau prestasi yang diterima untuk menjalankan perusahaan atau proses produksi yang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil tersebut. Biaya ini merupakan beban perusahaan yang mengakibatkan berkurangnya kapital/modal. Kerena itu dicatat sebelah debet.
Setelah mempelajari materi tentang pengertian laporan laba-rugi perusahaan jasa, baiklah akan saya lanjutkan materi tentang:
1. Bentuk laporan
2. Metode penyajian.
1. Bentuk Laporan
Laporan penghitungan laba-rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
Bentuk laporan (stafel) yang ditulis berbentuk halaman ke bawah.
Bentuk sebelah-menyebelah (skontro) yang ditulis berbentuk sebelah kiri dan sebelah kanan.
2. Metode Penyajian
Laporan laba-rugi dapat disusun dalam dua langkah.
Single Step (langkah tunggal)
Penyajiannya semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu dikurangi seluruh beban yang ada pada periode laporan.

Multi Step (langkah ganda)
Penyajiannya ialah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban usaha dan di luar usaha. Penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha.
Laporan laba-rugi hendaklah memuat beberapa hal:
• Menuliskan nama perusahaan.
• Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini: laporan laba-rugi.
• Menyajikan periode laporan.
• Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap. Penulisan beban dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali beban lain-lain ditulis paling bawah.

PASAR MODAL

Pasar modal adalah pertemuan dua kelompok yang saling mengisi yaitu calon investor dan para pengusaha yang membutuhkan dana jangka panjang.
Fungsi Pasar Modal : adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus kepada unit yang mempunyai defisit tabungan.
Modal Asing : adalah modal yang berasal dari luar perusahaan merupakan hutang yang suatu saat dibayar kembali.

Jenis-Jenis Modal Asing :
1. Hutang jangka pendek : adalah hutang yang jangka waktunya paling lama satu tahun.
a. Kredit rekening koran
b. Kredit dari pinjaman
c. Kredit dari pembelian
d. Kredir wesel
2. Hutang jangka menengah : adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun :
a. Term loan
b. Leasing
3. Hutang jangka panjang : adalah hutang yang umumnya berjangka waktu sekitar 10 tahun yang digunakan untuk membiayai perluasan, modernisasi perusahaan yang memerlukan modal besar.
Jenis-Jenis Hutang Jangka Panjang :
1. Pinjaman obligasi
2. Pinjaman hipotik
Pertimbangan Jangka Waktu Obligasi :
1. Jangka waktu pinjaman disesuaikan dengan waktu penggunaannya dalam perusahaan.
2. Jumlah angsuran sesuai dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang dibiayai.
Pelunasan Obligasi Dapat Diambil Dari
1. Penyusutan aktiva tetap yang dibiayai.
Jenis-jenis obligasi :
a. Obligasi biasa
b. Obligasi pendapatan
c. Obligasi yang dapat ditukarkan
2. Cadangan
a. Cadangan modal sendiri
– cadangan ekspansi
– cadangan mocal kerja
– cadangan selisih kurs
– cadangan hal tak terduga
b. Cadangan modal asing
– cadangan depresiasi
– cadangan piutang ragu-ragu
– cadangan yang bersifat piutang
3. Laba yang ditahan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Deviden Perusahaan :
1. Posisi likuiditas
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
3. Pengawasan terhadap perusahaan

4. Politik deviden yang stabil
Stock Splits adalah pemecahan jumlah saham menjadi jumlah yang lebih banyak dengan mengurangi harga nominal per lembar.
Pembelian Saham Kembali Bisa Ditempuh Melalui :
1. Melalui pasar modal biasa
2. Melalui tender over
Analisa Ratio Financial Dapat Dilakukan Dengan :
1. Membandingkan rasio sekarang dengan ratio yang diperkirakan untuk waktu yang akan datang dari
perusahaan yang sama.
2. Membandingkan ratio suatu perusahaan dengan ratio perusahan lain dalam waktu yang sama.
Macam-Macam Ratio Financial :
1. Ratio Neraca (Financial ratio)
2. Ratio rugi laba (Operating ratio)
3. Ratio antar laporan (Financial operating ratio)
Macam-Macam Rasio Keuangan :
1. Ratio likuiditas
2. Rasio leverage
3. Rasio aktivitas
4. Rasio profitabilitas
Macam-Macam Ratio Likuiditas :
1. Current Ratio
2. Cash Ratio
3. Quick Ratio

Sabtu, 29 Mei 2010

PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN

Pengertian manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Fungsi – fungsi manajemen keuangan :

1. Investment decision : keputusan penggunaan dana atau pengalokasian dana.
– Jangka pendek : penggunaan dana untuk pengoperasian perusahaan.
– Jangka panjang : investasi dalam aktiva tetap.

2. Ficancial decision : keputusan dengan pemilihan sumber dana.
– Melalui penerbitan saham
– Melalui hutang saham.

3. Deviden decison : untuk menentukan apakah dana yang diperoleh dan dihasilkan operasi akan dibagikan kepada pemegang saham atau investasi kembali.

Tujuan manajemen keuangan : adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Manfaat manajemen keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi.

Fungsi seorang manajer keuangan adalah :
1. Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan.
2. Mengelola penanaman modal dalam aktiva.
3. Mengatur struktur finansial dan struktur modal.

Minggu, 23 Mei 2010

Komponen komponen dalam Neraca

Neraca (balance sheet) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis dan cronologis tentang kekayaan suatu perusahaan pada periode tertentu (menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu). Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal yang dihubungkan dengan persamaan berikut:
A k t i v a = K e w a j i b a n + M o d a l

Informasi yang dapat dilihat dari neraca antara lain adalah posisi sumber kekayaan perusahaan dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan perusahaan tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, kwartal, atau tahunan).
Bentuk atau format neraca dapat disajikan dalam dua bentuk laporan yaitu;
• Skontro (rekening). Laporan bentuk skontro atau rekening menyajikan rekening dalam dua sisi. Sisi kiri biasanya disebut Aktiva berisi semua akun klasifikasi Aktiva, dan sebelah kanan biasanya disebut Pasiva terdiri dari Kewajiban dan Modal.
• Stafel (laporan). Laporan bentuk stafel atau laporan, penyajiannya dibuat secara berurutan mulai dari Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas.
Neraca memiliki 3 unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas dengan penjelasan berikut ini :
1. Aktiva (Asset), dibagi dalam lima klasifikasi yaitu :
a. Aktiva Lancar (Current Asset) :
Yaitu aktiva yang manfaat ekonominya akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang sesuai dengan siklus normal perusahaan. Atau harta yang mudah dijadikan uang tunai atau harta yang selalu berubah – ubah saldonya
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah :
• Kas (Cash)
• Setara Kas
• Bank
• Surat-surat berharga (Marketable Securities)
• Piutang Dagang (Account Receivable)
• Penghasilan Yang Akan Diterima (Accruals Receivable)
• Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Accruaed Revenue)
• Piutang Bunga (Accrued Revenue)
• Piutang Sewa (Accrued Rent Receivable)
• Wesel Tagih (Note Receivable)
• Persediaan Barang Jadi
• Persediaan Barang Dalam Proses
• Persediaan Bahan Baku
• Perlengkapan (Supplies)
• Biaya-biaya dibayar dimuka (Prepaid Expenses)
• Sewa dibayar Dimuka (Prepaid Rent)
• Iklan Dibayar Dimuka (Prepaid of Advertising)
• Asuransi Dibayar Dimuka (Prepaid Insurance)
b. Investasi Jangka Panjang :
Yaitu penanaman modal yang biasanya dilakukan dengan tujuan memperoleh penghasilan tetap atau untuk menguasai perusahaan lain dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
Termasuk dalam klasifikasi ini antara lain :
• Investasi Saham,
• Investasi Obligasi
c. Aktiva Tetap (Fixed Asset) :
Yaitu aktiva yang memiliki wujud fisik yang dapat dipakai (masa manfaatnya) lebih dari satu tahun atau harta yang dipergunakan untuk penunjang kegiatan usaha, bukan untuk maksud diperjualbelikan.
Termasuk dalam klasifikasi ini antara lain :
• Tanah (Land)
• Gedung / Bangunan (Building)
• Peralatan (Equipment)
• Kendaraan (Equipment Delivery)
• Mesin-mesin (Machinery)
• Alat-alat (Tools)
• Dan lain – lain
d. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset) :
Yaitu aktiva yang tidak mempunyai wujud (substansi fisik) tetapi dapat dinilai dengan satuan mata uang. Yang biasanya memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Contoh :
• Goodwill
• Hak Cipta
• Hak Paten
• Hak Reklame
• Franchise, dan
• Lisensi
e. Aktiva Lain-lain :
Yaitu aktiva yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam salah satu klasifikasi diatas, contoh piutang kepada direksi dan beban ditangguhkan.

2. Kewajiban, dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
a. Kewajiban atau hutang Lancar (Current Liabilities)
Yaitu kewajiban / hutang yang harus segera dibayar atau hutang yang batas tempo pembayarannya 1 tahun atau dibawah 1 tahun
Contoh :
• Hutang Dagang (Account Payable)
• Hutang Pajak (Taxes Payable)
• Hutang Bunga (Interest Payable)
• Hutang Gaji
• Hutang Biaya
• Dan lain – lain
b. Kewajiban atau hutang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Yaitu hutang yang tempo pembayarannya lebih dari satu tahun
Contoh :
• Hutang Bank
• Hipotik
• Obligasi (Bond Payable)
• Dan lain-lain
c. Kewajiban atau hutang Lain-lain
Kewajiban yang tidak dapat diklasifikasikan kedalam salah satu klasifikasi diatas, misalnya hutang perusahaan kepada direksi.

3. Ekuitas/Modal (Capital)
Yaitu jumlah kekayaan yang merupakan milik perusahaan .
Ekuitas dibagi dalam dua klasifikasi yakni :
• Ekuitas yang berasal dari setoran pemilik, missal modal saham termasuk agio saham (jika ada).
• Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak dibagikan kepada pemilik, biasanya dalam bentuk dividen yang dicatat dalam akun Laba Ditahan.

Pengertian dan kegunaan SIA

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
• Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
• Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
• Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
• Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
• Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
• Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
• Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
• Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
• Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
• Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Minggu, 16 Mei 2010

Kegunaan Audit Lingkungan

Kegunaan Audit Lingkungan
Gaung Audit LIngkungan mulai menggema ketika WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) berpendapat bahwa sistem AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) yang ada sekarang sepatutnya dilengkapi dengan audit lingkungan.Karena salah satu kehunaan Audit Lingkungan adalah untuk mengecek dan menguji kinerja program lingkungan dari suatu organisasi secara berkala. Pengujian secara berkala ini, akan memperkuatpenerapan rekomendasi dalam dua dokumen penting di proses AMDAL, yaitu RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) suatu kegiatan.

Apalagi Audit Lingkungan haruslah menjamin adanya database lingkungan yang menyeluruh untuk pengelolaan kewaspadaan serta pengambilan keputusan untuk pemantauan fasilitas yang telah dan akan dibangun. Audit Lingkungan juga membantu pihak yang berwenang di bidang lingkungan, dengan memberi informasi aktifitas organisasi mengelola lingkungan dari database diatas. Database lingkungan yang tersedia, sebaliknya, akan mendongkrak citra perusahaan sebagai perusahaan yang bonafid dan dapat dipercaya dengan tumbuhnya kesadaran lingkungan dari masyarakat.
Yang menjadi perdebatan, apakah audit lingkungan itu bersifat keharusan (mandatory) sehingga dapat dipaksakan berlakunya oleh pemerintah, atau semata-mata kerelaan sang pengusaha untuk menjalankannya sebagai bagian dari manajemen internal mereka ? Karena itu ada pendapat jika memang

Audit Lingkungan merupakan urusan intern perusahaan, setidaknya masalah transparansi menjadi penting disini, sehinga pihak luar dapat menjalankan fungsinya sebagai eksternal kontrol. Apalagi mengingat kesalahan perhitungan dalam mengelola lingkungan tidak hanya ditanggung oleh pengusaha, tetapi juga masyarakat lainnya.
Proses yang dijalankan untuk melakukan Audit Lingkungan haruslah dilakukan secara menyeluruh termasuk melakukan audit organisasi dan personalnya, penyelidikan lapangan (on-site investigation) dengan mewancarai staff dengan variasi jabatannya, menganalisis dokumen-dokumen terkait, yang pada akhirnya dilakukan pelaporan Audit dan rekomendasi tindak-lanjut kegiatan.

Agar Audit Lingkungan dapat berjalan dengan efektif, setidaknya ada elemen penting yang harus diperhatikan. Pertama diperlukan Komitmen dari perusahaanitu agar ia mau terbuka dan jujur dalm memberikan data. Hal diatas agak riskan mengingat pengusaha biasanya enggan untuk membuka 'jatidirinya' karena persaingan bisnis misalnya. Kedua, adanya Auditor yang mandiri yang tidak mempunyai kepentingan apapun atas fasilitas yang sedang diaudit. Ini penting untuk menjaga keobyektifan penilaian, kemandirian Auditor harus pula dijaga agar tidak terpengaruh oleh situasi atau tekanan lainnya ketika mereka melakukan kunjungan lapangan. Verifikasi prosedur dan pengukuran kinerja, merupakan dua hal berikutnya dari elemen Audit Lingkungan. Hal ini penting dilakukan agar ada kepastian bahwa informasi yang didapat memang benar-benar akurat. Terakhir, harus ad mekanisme tindak lanjut dari rekomendasi yang didapat selama Audit Lingkungan. Jika tidak, maka usaha Audit Lingkungan yang telah dilakukan akan menjadi sia-sia.

Perkembangan Audit Lingkungan di Indonesia
Nampaknya ini merupakan 'barang baru' di Indonesia sehingga Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan) perlu berkirim surat ke Kedutaan-kedutaan Besar mancanegara, meminta para ahli lingkungan menerapkan Audit Lingkungan bagi PT. IIU (kompas 16 November 1993). Apakah ini suatu pengakuan atas langkanya tenaga Auditor Lingkungan di Indonesia, agaklah riskan untk dijawab. Tetapi dalam hal ini, Malaysia selangkah lebih maju dari Indonesia dangan membuat Konperensi Audit Lingkungan (Februari 1993) untuk mengkaji dan mensosialisasikan Audit Lingkungan dinegaranya.

Dalam perkembangan lebih jauh, nampaknya Bapedal sangat berminat untuk mengembangkan Audit Lingkungan sebagai salah satu alat pengelolaan lingkungan di Indonesia. Sepanjang tahun 1994 ide tentang Audit Lingkungan terus digodog dengan mengundang pihak terkait. Sayangnya perdebatan tentang Audit Lingkungan masih berpijak pada Audit Lingkungan yang biasa diterapkan di negara barat; yaitu sebagai management tool yang lemah segi penegakannya. Berbeda dengan visi WALHI bahwa Audit Lingkungan adalah enforcement tool agar RKL dan RPL dapat dilaksanakan. Sehingga dapat dipahami para praktisi, dan pembuat studi AMDAL banyak yang pesimis akan kegunaan Audit Lingkungan. Kata mereka masalh utama adalah bagaimana rekomendasi-rekomendasi AMDAL dapat diterapkan, sehingga yang diperlukan adalah pengawasan dan penegakan agar hasil studi AMDAL dapat dilaksanakan oleh pemrakarsa (terungkap dalam diskusi tentang Audit Lingkungan, Jakarta 21 Oktober 1994). Jika, masalah penegakan tidak dapat diselesaikan, maka audit lingkungan dipandang hanya sebagai tambahan pekerjaan dan biaya tanpa kejelasan makna perlindungan lingkungan lagi.

Nampaknya pemerintah lebih suka untuk melepaskan perdebatan tentang Audit Lingkungan. Keluarnya SK. Menteri Negara Lingkungan Hidup NO. Kep-42/Menlh/11/94 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan telah menegaskan sikap pemerintah dan mengakhiri perdebatan apakah audit lingkungan bersifat sukarela atau kewajiban. Surat keputusan tersebut jelas menyebutkan bahwa audit lingkungan adalah sukarela dan dengan ruang lingkup yang fleksibel. Jelas, hal ini sangat memerlukan 'niat baik' dari sang pemrakarsa audit lingkungan untuk mau terbuka atas aktivitas mereka. Menyimak audit lingkungan yang dilakukan oleh PT. IIu, setelah lebih dari setahun berjalan tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang kemajuan proses audit tersebut dan sialnya tidak ada satu lembagapun yang dapat memaksa PT. IIU untuk mengumumkan hsail Audit Lingkungannya. Jika sudah begini, maka apa yang disinyalir para praktisi Amdal akan mendekati kenyataan; bahwa audit lingkungan menjadi tidak bermakna.

Audit internal

Audit
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Audit Keuangan

Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.

Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan publik independen yang harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. Banyak perusahaan mempekerjakan auditor internal yang berfokus pada pengawasan pelaksanaan dan operasi perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebijakan organisasi.

Audit Operasional
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E)

Audit Ketaatan
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Audit Investigatif
Audit Investigatif adalah: 1. "Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah)." 2. "a search for the truth, in the interest of justice and in accordance with specification of law" (di negara common law)

Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:
Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
Informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seumpamanya Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.
Entitas ekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan, baik berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.
Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen yang disebut sebagai Auditor.
Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan. Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa hal tersebut dikatakan menyimpang.
Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.

akuntansi sektor publik

Akuntansi Sektor Publik
Dari berbagai kupasan seminar dan lokakarya, pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang mengakumulasi “utang sektor publik” dan “permintaan pinjaman sektor publik” untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor publik. Dari sisi kebijakan publik, sektor publik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintahan yang besar dan nasionalisasi versus privatisasi. Terlihat jelas, dalam artian luas, sektor publik disebut bidang yang membicarakan metoda manajemen negara. Sedangkan dalam arti sempit, diartikan sebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan. Dari berbagai sebutan yang muncul, sektor publik dapat diartikan dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda satu dengan yang lain.

Sejarah Akuntansi Sektor Publik
Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial didalam masyarakat. Kekuatan sosial masyarakat, yang umumnya berbentuk pemerintahan – organisasi sektor publik ini, dapat diklasifikasikan dalam:
Semangat kapitalisasi (Capitalistic Spirit).
Peristiwa politik dan ekonomi (Economic and Politic Event).
Inovasi teknologi (Technology Inovation).

Definisi Akuntansi Sektor Publik
Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana masyarakat dapat diartikan sebagai: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat”. Dari definisi diatas perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat - bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi -organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Di Indonesia, akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”.

Penerapan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Di tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa nasionalisasi perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya ‘politisasi’ atau campur tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan ‘sapi perah’ oleh para birokrat. Sehingga sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan Umum Telekomunikasi (1989).

Minggu, 28 Maret 2010

ARTIKEL TENTANG AKUNTANSI PERBANKAN

Perbankan 2010 Diwajibkan Terapkan Standar Akuntansi Internasional

Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Siti Fadjrijah mengatakan, pihaknya akan mewajibkan penerapan Standar Akuntansi Internasional (IAS) 39 dan 32 bagi lembaga keuangan termasuk perbankan pada 2010 untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan.

"Kalau IAS sudah selesai pada 2009, maka bank yang sudah siap dapat menerapkan secara bertahap. Tapi diwajibkannya pada 2010. Nanti kita lihat penyelesaian dari IAS dulu," kata Siti usai membuka sebuah seminar tentang sistem akutansi perbankan di Jakarta, Senin.

Menurut Siti, pihaknya juga segera menyiapkan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) setelah selesainya pengadopsian IAS oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

"Kita akan kerjasama dengan IAI susun PAPI yang terkait dengan penilaian fair value. Begitu ini menjadi pedoman itu akan diterapkan oleh perbankan," katanya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya ingin memastikan standar akuntansi perbankan yang diterapkan perbankan akan dapat menjadi basis penghitungan keuangan yang efektif dan meningkatkan kedisiplinan pasar melalui laporan keuangan yang transparan.

Dia juga mengingatkan sistem akuntansi yang dapat meningkatkan stabilitas finansial adalah standar akuntansi yang sesuai dengan praktek manajemen resiko yang aman, standar akuntansi yang bisa memberikan proyeksi resiko ke depan, dan standar akuntansi yang bisa meningkatkan kepercayaan pasar dan tata kelola korporasi.

Sementara itu Ketua IAI, M Yusuf Wibisana mengatakan isu utama dalam penerapan IAS itu adalah penerapan fair value, yang berbeda dari nilai pasar (`market value`) karena komponen penghitungan yang berbeda.

Akuntansi keuangan

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

RISET AKUNTANSI

RISET AKUNTANSI


Menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) Riset ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.

Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Riset berasal dari bahasa Inggris, research,

RISET AKUNTANSI adalah suatu cara yang digunakan para peneliti untuk bisa mengembangkan pengetahuan mengenai informasi-informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan.

Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)

1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.

2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)

3. dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata

4. dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain

5. dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain

Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”.

Pengertian akuntansi

Dalam dunia usaha, dunia pendidikan, dunia perbankan, dunia bisnis dan lain jenis usaha tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata akuntansi, sebagai blog yang bersifat sharing informasi atau berbagi informasi seputar akuntansi, saya memberikan beberapa informasi tentang pengertian akuntansi, dimana pengertian akuntansi atau definisi akuntansi ini selalu berubah mengikuti perubahan dan perkembangan dunia bisnis.

Kata akuntansi berasal dari bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertangung jawabkan dan kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan ( accountant )

Definisi akuntansi ini dimuat dalam accounting terminilogiy bulletin sebagai berikut :
Akuntansi : seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, penggolongan dan penyajian secara sistematik informasi yang dapt dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan peristiwa yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggung jawaban keuangan dan lainya.

Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam statements of accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut :
Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik.

Jadi dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk mencapai tujuan yaitu memyediakan informasi keuangan badan usaha yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Tugas Manajemen Stategic (KFC)

Nama : Adityo purwantomo
NPM : 20206016
Kelas : 4 EB 06
Pel : Manajemen strategic

KFC

Visi : Menjadi restoran terbaik dan paling digemari di Indonesia … dengan menjadi pemimpin pasar dalam industri makanan cepat
Saji

Misi : Memberi kepuasan kepada semua pelanggan dengan menyajikan produk bermutu tinggi dan pengalaman tak terlupakan, KFC jagonya ayam

Sebagai Restoran cepat saji atau fast food terbesar di indonesia Kentucky Fried chicken atau KFC tentu saja memiliki berbagai macam kendala dalam mengembangkan atau mempertahankan usahanya antara lain seperti Ancaman dan kelemahan.
Di sis lain juga KFC memiliki kekuatan dan peluang dalam mengembangkan Usahanya tersebut.

Dan berikut ini adalah Kelemahan dan Ancaman bagi restoran KFC :

Kelemahan KFC :
Dari segi Menu, KFC lebih mengandalkan dari Produk ayang gorengnya, di bandingkan Menu yg lain. Oleh karena itu Masyarakat lebih mengenal KFC dari Ayam goreng di bandingkan Menu yang lainnya.
Contoh Menu andalan di KFC : Hot n Spicy Chicken, Original recipe chicken




Ancaman KFC:
Seperti pernyataan kelemahan di atas, KFC kurang unggul dalam menu lain yang terdapat pada produk mereka. Dan disini dimanfaatkan oleh pesaing, (dalam hal ini restoran cepat saji lainnya) dalam mengembangkan menu menu atau produk mereka dan tetntunya dengan menu, produk yang beragam dapat menarik minat konsumen lebih banyak lagi.
Contoh pesaing KFC : Mc donald, Popeys, AnW, california fried chicken….




Berikut ini Kekuatan dan Peluang bagi restoran KFC :

Kekuatan KFC :
Walaupun KFC kurang unggul dalam menu atau produk mereka yang lainnya, tetapi masyarakat sudah percaya bahwa ayam goreng KFC lebih nikmat di bandingkan produk ayam goreng restoran fast food lainnya. Hal ini karena specialisasi KFC dalam produk ayamnya. Dengan bumbu rahasia dan rempah rempah KFC menawarkan 2 produk macam Ayam.. Yaitu ayam goreng dengan tepung crispy ( pedas) dan tepung original
( tidak pedas) dalam hal ini KFC memberikan pelayanan dan specifikasi menu keada setiap pelanggan. Untuk yang tidak suka pedas Konsumen bisa memesan yg Original Khususnya anak anak lebih menyukai ayam goreng Kfc dengan Bumbu itu. Sedangkan yang menyukai rasa pedas bisa memilih ayam Goreng KFC dgn bumbu yg Crispy.
Selain itu KFC selalu mengeluarkan paket murah dan hadiah hadiah bila konsumen membeli produk mereka.

PELUANG KFC :
Dalam mengembangkan Usahanya di Indonesia Produk restoran cepat saji KFC sangat diminati oleh konsumen. Walaupun produk mereka lebih mengkhususkan kepada produk ayam goreng. Tetapi ayam goreng KFC lebih dikenal oleh lapisan masyarakat di indonesia. Hal ini di karenakan Restoran KFC lebih dahulu dibangun di bandingkan restoran cepat saji lainnya, dan sekaligus pelopor terhadap restoran fast food di indonesia.

Sabtu, 20 Maret 2010

PENGERTIAN BELANJA BARANG DAN MODAL

Belanja Barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang
dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan.
Belanja Barang antara lain dapat dikelompokkan kedalam 3 kategori belanja yaitu:
1. Belanja pengadaan barang dan jasa.
Belanja pengadaan barang yang tidak memenuhi nilai kapitalisai dalam laporan
keuangan dikategorikan kedalam belanja barang operasional dan belanja barang non
operasional. Belanja pengadaan jasa konsultan tidak termasuk dalam kategori kelompok
belanja jasa.
2. Belanja pemeliharaan.
Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan dan tidak menambah dan memperpanjang
masa manfaat dan atau kemungkinan besar tidak memberi manfaat ekonomik di masa
yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja tetap dikategorikan sebagai belanja pemeliharaan dalam laporan keuangan.
3. Belanja perjalanan.
Belanja Perjalanan yang dikeluarkan tidak untuk tujuan perolehan aset tetap
dikategorikan sebagai belanja perjalanan dalam laporan keuangan.
Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang
sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode
akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya
mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.
Belanja Modal dapat diaktegorikan dalam 5 (lima) kategori utama:
1. Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/pembeliaan/pembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah,
pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertipikat, dan
pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah
dimaksud dalam kondisi siap pakai.
2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin
serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran/ biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan,
pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah
kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaran/biaya yang digunakan
untuk pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatan pembangunan/pembuatan
serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan
pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi
dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
5. Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatanpembangunan/ -pembuatan serta
perawatan terhadap Fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria
belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan
jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian
barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak
dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BELANJA BARANG DAN
BELANJA MODAL
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah,
khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
Belanja dalam tatanan akuntansi pemerintah dikalsifikasikan menurut klasifikasi ekonomi,
organisasi dan fungsi. Pembahasan selanjutnya hany akan kita fokuskan pada klasifikasi
ekonomi.
Klasifikasi Ekonomi adalah pengelompokkan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk
melaksanakan suatu aktivitas yang dapat kita kategorikan menjadi:
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Lain-lain
BELANJA BARANG
Perlakuan Akuntansi terhadap belanja barang sebagaimana tersebut diatas dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan setelah perolehan aset tetap yang menambah
dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat
ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi ke dalam belanja modal dan masuk ke
dalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap dan diberikan penjelasan
di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
2. Belanja Perjalanan yang dikeluarkan untuk tujuan perolehan aset tetap harus
dikapitalisasi ke dalam belanja modal dan masuk ke dalam laporan keuangan sebagai
penambahan nilai aset tetap dan diberikan penjelasan di dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan.
3. Belanja Pengadaan Barang yang memenuhi nilai kapitalisasi aset tetap
(KMK.01/2001)dimasukkan kedalam kategori belanja modal yang masuk ke dalam
laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap dan tidak dapat dikelompokkan
kedalam belanja barang.
BELANJA MODAL
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan
jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan
lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai
dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
Masa manfaat adalah:Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahan
dan/atau pelayanan publik; atau Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh
dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas
operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan:
Tanah;
Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
Aset Tetap Lainnya; dan
Konstruksi dalam Pengerjaan.
Pengakuan Aset Tetap
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pengukuran Aset Tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan
biaya perolehan tidak memung-kinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat perolehan.
Penilaian Awal Aset Tetap Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan
biaya perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada
saat aset tersebut diperoleh.
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap yang
digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya
setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya
perolehan atau harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.
Komponen Biaya
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea
impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut
ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
JENIS BELANJA MODAL KOMPONEN BIAYA YANG DIMUNGKINKAN DIDALAM BELANJA
MODAL
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Pembebasan Tanah
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah
Belanja Modal Pengurugan dan Pematangan Tanah
Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan
Bangunan
Belanja Modal Perizinan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Honor Perjalanan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin
Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Sewa Peralatan, Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perizinan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan
Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Tekhnis
Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Perizinan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Perjalanan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Bahan Baku Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Perizinan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Perjalanan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Bahan Baku Fisik Lainnya
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Pengelola Teknis Fisik
Lainnya
Belanja Modal Sewa Peralatan Fisik Lainnya
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Fisik Lainnya
Belanja Modal Perizinan Fisik Lainnya
Belanja Modal Jasa Konsultan Fisik Lainnya
Belanja Modal Swakelola
Belanja Modal yang dilaksanakan secara swakelola dan memiliki output berupa aset tetap,
seluruh pengeluaran termasuk upah, perjalanan dinas, dan bahan-bahan/asistensi dan
komponen biaya tersebut diatas diakui sebagai nila perolehan aset tetap.
ILUSTRASI JURNAL ATAS BELANJA BARANG DAN
BELANJA MODAL
Belanja Barang
Belanja pengadaan barang dan jasa
Belanja Barang dan Jasa XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Belanja Perjalanan
Belanja Perjalanan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Jika terdapat belanja tersebut diatas yang memenuhi unsur kapitalisasi aset, maka nilai tersebut
dimasukkan kedalam penambahan aset tetap yang disajikan dalam neraca dan dijelaskan
dalam catatan atas laporan keuangan sehingga tidak menimbulkan interprestasi yang salah
terhadap nilai aset. Belanja yang terjadi tetap dicatat sebagai belanja dalam laporan realisasi
anggaran. Penambahan nilai aset tersebut melalui prosedur Jurnal Aset dengan jurnal sesuai
dengan jenis aset yang bertambah.
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Tanah sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Gednug dan Bangunan sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Peralatan dan Mesin sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Jalan, Irigasi dan Jaringan sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal Fisik Lainnya XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Tidak dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry), tetapi akan dilakukan
melalui Jurnal Aset sesuai dengan aset yang dihasilkan.
Kontruksi Dalam Pengerjaan
Disamping itu jika pembagunan dan perolehan terhadap aset tidak bersifat final dan
berkelanjutan dimana harus ada kesimbangan antara arus uang dan arus barang, maka
menurut standar perlu ada perkiraan untuk melakukan pencatatan tersebut Perkiraan yang
dimaksud adalah Kontruksi Dalam Pengerjaan yang terjadi karena Belanja Modal yang
dikeluarkan untuk tujuan pembentukan barang modal yang masa pembangunannya belum
selesai sampai pada saat tanggal laporan keuangan. Penyajian perkiraan dimaksud diikuti
dengan memberikan penjelasan didalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Penyajian perkiraan
Kontruksi Dalam Pengerjaan ini dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan Semester
dan Tahunan. Jurnal yang perlu dibuat adalah:
Kontruksi dalam Pengerjaan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Jika pada akhir periode telah dilakukan penyelesaian dan telah diserahterimakan, maka jurnal
tersebut diatas akan dibalik dan diikuti dengan nilai aset sesungguhnya yang dihasilkan. Jurnal
dimaksud adalah:
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Kontruksi dalam Pengerjaan XXXXX
Aset Tetap XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX