Minggu, 28 Maret 2010

ARTIKEL TENTANG AKUNTANSI PERBANKAN

Perbankan 2010 Diwajibkan Terapkan Standar Akuntansi Internasional

Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Siti Fadjrijah mengatakan, pihaknya akan mewajibkan penerapan Standar Akuntansi Internasional (IAS) 39 dan 32 bagi lembaga keuangan termasuk perbankan pada 2010 untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan.

"Kalau IAS sudah selesai pada 2009, maka bank yang sudah siap dapat menerapkan secara bertahap. Tapi diwajibkannya pada 2010. Nanti kita lihat penyelesaian dari IAS dulu," kata Siti usai membuka sebuah seminar tentang sistem akutansi perbankan di Jakarta, Senin.

Menurut Siti, pihaknya juga segera menyiapkan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) setelah selesainya pengadopsian IAS oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

"Kita akan kerjasama dengan IAI susun PAPI yang terkait dengan penilaian fair value. Begitu ini menjadi pedoman itu akan diterapkan oleh perbankan," katanya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya ingin memastikan standar akuntansi perbankan yang diterapkan perbankan akan dapat menjadi basis penghitungan keuangan yang efektif dan meningkatkan kedisiplinan pasar melalui laporan keuangan yang transparan.

Dia juga mengingatkan sistem akuntansi yang dapat meningkatkan stabilitas finansial adalah standar akuntansi yang sesuai dengan praktek manajemen resiko yang aman, standar akuntansi yang bisa memberikan proyeksi resiko ke depan, dan standar akuntansi yang bisa meningkatkan kepercayaan pasar dan tata kelola korporasi.

Sementara itu Ketua IAI, M Yusuf Wibisana mengatakan isu utama dalam penerapan IAS itu adalah penerapan fair value, yang berbeda dari nilai pasar (`market value`) karena komponen penghitungan yang berbeda.

Akuntansi keuangan

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.

RISET AKUNTANSI

RISET AKUNTANSI


Menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) Riset ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.

Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Riset berasal dari bahasa Inggris, research,

RISET AKUNTANSI adalah suatu cara yang digunakan para peneliti untuk bisa mengembangkan pengetahuan mengenai informasi-informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan.

Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)

1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.

2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)

3. dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata

4. dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain

5. dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain

Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”.

Pengertian akuntansi

Dalam dunia usaha, dunia pendidikan, dunia perbankan, dunia bisnis dan lain jenis usaha tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata akuntansi, sebagai blog yang bersifat sharing informasi atau berbagi informasi seputar akuntansi, saya memberikan beberapa informasi tentang pengertian akuntansi, dimana pengertian akuntansi atau definisi akuntansi ini selalu berubah mengikuti perubahan dan perkembangan dunia bisnis.

Kata akuntansi berasal dari bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertangung jawabkan dan kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan ( accountant )

Definisi akuntansi ini dimuat dalam accounting terminilogiy bulletin sebagai berikut :
Akuntansi : seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, penggolongan dan penyajian secara sistematik informasi yang dapt dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan peristiwa yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggung jawaban keuangan dan lainya.

Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam statements of accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut :
Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik.

Jadi dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk mencapai tujuan yaitu memyediakan informasi keuangan badan usaha yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Tugas Manajemen Stategic (KFC)

Nama : Adityo purwantomo
NPM : 20206016
Kelas : 4 EB 06
Pel : Manajemen strategic

KFC

Visi : Menjadi restoran terbaik dan paling digemari di Indonesia … dengan menjadi pemimpin pasar dalam industri makanan cepat
Saji

Misi : Memberi kepuasan kepada semua pelanggan dengan menyajikan produk bermutu tinggi dan pengalaman tak terlupakan, KFC jagonya ayam

Sebagai Restoran cepat saji atau fast food terbesar di indonesia Kentucky Fried chicken atau KFC tentu saja memiliki berbagai macam kendala dalam mengembangkan atau mempertahankan usahanya antara lain seperti Ancaman dan kelemahan.
Di sis lain juga KFC memiliki kekuatan dan peluang dalam mengembangkan Usahanya tersebut.

Dan berikut ini adalah Kelemahan dan Ancaman bagi restoran KFC :

Kelemahan KFC :
Dari segi Menu, KFC lebih mengandalkan dari Produk ayang gorengnya, di bandingkan Menu yg lain. Oleh karena itu Masyarakat lebih mengenal KFC dari Ayam goreng di bandingkan Menu yang lainnya.
Contoh Menu andalan di KFC : Hot n Spicy Chicken, Original recipe chicken




Ancaman KFC:
Seperti pernyataan kelemahan di atas, KFC kurang unggul dalam menu lain yang terdapat pada produk mereka. Dan disini dimanfaatkan oleh pesaing, (dalam hal ini restoran cepat saji lainnya) dalam mengembangkan menu menu atau produk mereka dan tetntunya dengan menu, produk yang beragam dapat menarik minat konsumen lebih banyak lagi.
Contoh pesaing KFC : Mc donald, Popeys, AnW, california fried chicken….




Berikut ini Kekuatan dan Peluang bagi restoran KFC :

Kekuatan KFC :
Walaupun KFC kurang unggul dalam menu atau produk mereka yang lainnya, tetapi masyarakat sudah percaya bahwa ayam goreng KFC lebih nikmat di bandingkan produk ayam goreng restoran fast food lainnya. Hal ini karena specialisasi KFC dalam produk ayamnya. Dengan bumbu rahasia dan rempah rempah KFC menawarkan 2 produk macam Ayam.. Yaitu ayam goreng dengan tepung crispy ( pedas) dan tepung original
( tidak pedas) dalam hal ini KFC memberikan pelayanan dan specifikasi menu keada setiap pelanggan. Untuk yang tidak suka pedas Konsumen bisa memesan yg Original Khususnya anak anak lebih menyukai ayam goreng Kfc dengan Bumbu itu. Sedangkan yang menyukai rasa pedas bisa memilih ayam Goreng KFC dgn bumbu yg Crispy.
Selain itu KFC selalu mengeluarkan paket murah dan hadiah hadiah bila konsumen membeli produk mereka.

PELUANG KFC :
Dalam mengembangkan Usahanya di Indonesia Produk restoran cepat saji KFC sangat diminati oleh konsumen. Walaupun produk mereka lebih mengkhususkan kepada produk ayam goreng. Tetapi ayam goreng KFC lebih dikenal oleh lapisan masyarakat di indonesia. Hal ini di karenakan Restoran KFC lebih dahulu dibangun di bandingkan restoran cepat saji lainnya, dan sekaligus pelopor terhadap restoran fast food di indonesia.

Sabtu, 20 Maret 2010

PENGERTIAN BELANJA BARANG DAN MODAL

Belanja Barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang
dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan.
Belanja Barang antara lain dapat dikelompokkan kedalam 3 kategori belanja yaitu:
1. Belanja pengadaan barang dan jasa.
Belanja pengadaan barang yang tidak memenuhi nilai kapitalisai dalam laporan
keuangan dikategorikan kedalam belanja barang operasional dan belanja barang non
operasional. Belanja pengadaan jasa konsultan tidak termasuk dalam kategori kelompok
belanja jasa.
2. Belanja pemeliharaan.
Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan dan tidak menambah dan memperpanjang
masa manfaat dan atau kemungkinan besar tidak memberi manfaat ekonomik di masa
yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja tetap dikategorikan sebagai belanja pemeliharaan dalam laporan keuangan.
3. Belanja perjalanan.
Belanja Perjalanan yang dikeluarkan tidak untuk tujuan perolehan aset tetap
dikategorikan sebagai belanja perjalanan dalam laporan keuangan.
Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang
sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode
akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya
mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.
Belanja Modal dapat diaktegorikan dalam 5 (lima) kategori utama:
1. Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/pembeliaan/pembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa tanah,
pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertipikat, dan
pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah
dimaksud dalam kondisi siap pakai.
2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin
serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran/ biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan,
pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah
kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaran/biaya yang digunakan
untuk pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatan pembangunan/pembuatan
serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan
pengelolaan jalan irigasi dan jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi
dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
5. Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatanpembangunan/ -pembuatan serta
perawatan terhadap Fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria
belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan
jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian
barang-barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak
dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS BELANJA BARANG DAN
BELANJA MODAL
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah,
khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
Belanja dalam tatanan akuntansi pemerintah dikalsifikasikan menurut klasifikasi ekonomi,
organisasi dan fungsi. Pembahasan selanjutnya hany akan kita fokuskan pada klasifikasi
ekonomi.
Klasifikasi Ekonomi adalah pengelompokkan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk
melaksanakan suatu aktivitas yang dapat kita kategorikan menjadi:
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Lain-lain
BELANJA BARANG
Perlakuan Akuntansi terhadap belanja barang sebagaimana tersebut diatas dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Belanja Pemeliharaan yang dikeluarkan setelah perolehan aset tetap yang menambah
dan memperpanjang masa manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat
ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi ke dalam belanja modal dan masuk ke
dalam laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap dan diberikan penjelasan
di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
2. Belanja Perjalanan yang dikeluarkan untuk tujuan perolehan aset tetap harus
dikapitalisasi ke dalam belanja modal dan masuk ke dalam laporan keuangan sebagai
penambahan nilai aset tetap dan diberikan penjelasan di dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan.
3. Belanja Pengadaan Barang yang memenuhi nilai kapitalisasi aset tetap
(KMK.01/2001)dimasukkan kedalam kategori belanja modal yang masuk ke dalam
laporan keuangan sebagai penambahan nilai aset tetap dan tidak dapat dikelompokkan
kedalam belanja barang.
BELANJA MODAL
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan
jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan
lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai
dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
Masa manfaat adalah:Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahan
dan/atau pelayanan publik; atau Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh
dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas
operasi entitas. Berikut adalah klasifikasi aset tetap yang digunakan:
Tanah;
Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan;
Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
Aset Tetap Lainnya; dan
Konstruksi dalam Pengerjaan.
Pengakuan Aset Tetap
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria:
Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pengukuran Aset Tetap
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan
biaya perolehan tidak memung-kinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat perolehan.
Penilaian Awal Aset Tetap Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan
biaya perolehan.
Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada
saat aset tersebut diperoleh.
Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap yang
digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya
setelah tanggal neraca awal, atas perolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya
perolehan atau harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.
Komponen Biaya
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea
impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut
ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
JENIS BELANJA MODAL KOMPONEN BIAYA YANG DIMUNGKINKAN DIDALAM BELANJA
MODAL
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Pembebasan Tanah
Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah
Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah
Belanja Modal Pengurugan dan Pematangan Tanah
Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah
Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan
Bangunan
Belanja Modal Perizinan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Honor Perjalanan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin
Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Sewa Peralatan, Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perizinan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan
Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Tekhnis
Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Perizinan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Perjalanan Jalan dan Jembatan
Belanja Modal Bahan Baku Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis
Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Perizinan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama
Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Perjalanan Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Bahan Baku Fisik Lainnya
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Pengelola Teknis Fisik
Lainnya
Belanja Modal Sewa Peralatan Fisik Lainnya
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Fisik Lainnya
Belanja Modal Perizinan Fisik Lainnya
Belanja Modal Jasa Konsultan Fisik Lainnya
Belanja Modal Swakelola
Belanja Modal yang dilaksanakan secara swakelola dan memiliki output berupa aset tetap,
seluruh pengeluaran termasuk upah, perjalanan dinas, dan bahan-bahan/asistensi dan
komponen biaya tersebut diatas diakui sebagai nila perolehan aset tetap.
ILUSTRASI JURNAL ATAS BELANJA BARANG DAN
BELANJA MODAL
Belanja Barang
Belanja pengadaan barang dan jasa
Belanja Barang dan Jasa XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Belanja Perjalanan
Belanja Perjalanan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Jika terdapat belanja tersebut diatas yang memenuhi unsur kapitalisasi aset, maka nilai tersebut
dimasukkan kedalam penambahan aset tetap yang disajikan dalam neraca dan dijelaskan
dalam catatan atas laporan keuangan sehingga tidak menimbulkan interprestasi yang salah
terhadap nilai aset. Belanja yang terjadi tetap dicatat sebagai belanja dalam laporan realisasi
anggaran. Penambahan nilai aset tersebut melalui prosedur Jurnal Aset dengan jurnal sesuai
dengan jenis aset yang bertambah.
Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Tanah sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Gedung dan Bangunan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Gednug dan Bangunan sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Belanja Modal Peralatan dan Mesin XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Peralatan dan Mesin sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry)
Jalan, Irigasi dan Jaringan sebelum disesuaikan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal Fisik Lainnya XXXXX
Piutang dari KUN XXXXX
Tidak dikuti dengan jurnal ikutan perolehan aset tetap (Korolari Entry), tetapi akan dilakukan
melalui Jurnal Aset sesuai dengan aset yang dihasilkan.
Kontruksi Dalam Pengerjaan
Disamping itu jika pembagunan dan perolehan terhadap aset tidak bersifat final dan
berkelanjutan dimana harus ada kesimbangan antara arus uang dan arus barang, maka
menurut standar perlu ada perkiraan untuk melakukan pencatatan tersebut Perkiraan yang
dimaksud adalah Kontruksi Dalam Pengerjaan yang terjadi karena Belanja Modal yang
dikeluarkan untuk tujuan pembentukan barang modal yang masa pembangunannya belum
selesai sampai pada saat tanggal laporan keuangan. Penyajian perkiraan dimaksud diikuti
dengan memberikan penjelasan didalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Penyajian perkiraan
Kontruksi Dalam Pengerjaan ini dilakukan pada saat penyusunan laporan keuangan Semester
dan Tahunan. Jurnal yang perlu dibuat adalah:
Kontruksi dalam Pengerjaan XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Jika pada akhir periode telah dilakukan penyelesaian dan telah diserahterimakan, maka jurnal
tersebut diatas akan dibalik dan diikuti dengan nilai aset sesungguhnya yang dihasilkan. Jurnal
dimaksud adalah:
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX
Kontruksi dalam Pengerjaan XXXXX
Aset Tetap XXXXX
Diinvestasikan dalam Aset Tetap XXXXX

APLIKASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN MS.EXCEL

APLIKASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN MS.EXCEL
A. SIKLUS AKUNTANSI
Salah satu definisi akuntansi adalah suatu seni mencatat, menggolongkan,
menganalisa, menafsirkan dan menyajikan laporan keuangan dalam suatu perusahaan
secara sistematis. Jadi jelas dalam hal ini bahwa akuntansi adalah suatu proses atau
transformasi data akuntansi menjadi informasi akuntansi atau yang sering disebut dengan
laporan keuangan. Proses transformasi data akuntansi menjadi informasi akuntansi
dilakukan dengan melalui beberapa tahap sehingga tahapan tersebut menjadi suatu siklus
yang disebut siklus akutansi. Siklus akuntansi secara sederhana dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1. Siklus Akuntansi
B. ELEMEN-ELEMEN SIKLUS AKUNTANSI
Beberapa elemen yang dapat dijelaskan dalam siklus akuntasi di atas adalah
sebagai berikut:
1. Bukti Transaksi
Merupakan seluruh dokumen yang digunkan untuk mencatat setiap transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan. Conoth bukti transaksi antara lain kwitansi, faktur,
cek, bukti kas keluar dan sebaginya.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama yang digunakan melakukan
pencatatan, pengklasifikasian dan peringkasan data keuangan.
3. Buku Besar
Bukti
Transaksi
Jurnal Buku
Besar
Buku
Pembantu
Laporan
Keuangan
Laporan
3
Buku besar atau General Ledger merupakan buku yang digunakan untuk melakukan
peringkasan, pengklasifikasian data-data keuangan yang berasal dari data jurnal dari
hasil proses posting.
4. Buku Pembantu
Buku pembantu merupakan buku yang terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
berisi rincian data keuangan yang tercantuk dari rekening terntentu yang ada dalam
buku besar (dalam perusahaan dagang).
5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pengolahan data akuntansi
berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laproan Perubahan Modal, Arus Kas dan lainlain.
C. SIKLUS AKUNTANSI PROGRAM APLIKASI AKUNTANSI MICROSOFT
EXCEL
Dalam program aplikasi akuntansi menggunakan Microsoft Excel ini siklus
akuntansinya tidak jauh beda dengan siklus akuntansi dengan yang dilakukan secara
manual. Dalam siklus ini dimulai dari pencatatan transaksi berdasarkan bukti transaksi ke
dalam jurnal, kemudian data jurnal diposting ke buku besar. Dari buku besar dipindahkan
ke neraca saldo, kemudaian membua neraca lajur, lalu dilakukan penyesuaian
berdasarkan data penyesuaian yang ada, setelah itu dari berdasarkan data neraca lajur
dibuatlah laporan keuangan. Jika digambarkan secara sederhana siklus akuntansi program
aplikasi menggunkan microsft excel adalah sebagai berikut:
INPUT PROSES OUTPUT
Manual Manual Komputer Komputer Komputer
Gambar 2. Siklus Program Aplikasi Akuntansi
Bukti
Transaksi
Jurnal
Buku
Besar
Neraca
Lajur
Laporan
Keuangan:
Lap.L/R
Neraca
Lap.Perb.
Modal
4
D. MENU DAN FUNGSI YANG DIGUNAKAN
Beberapa menu dan fungsi dalam Microsoft excel yang digunakan dalam program
aplikasi akuntansi ini adalah sebagai berikut:
Menu DATA FORM
Menu ini digunakan untuk membantu pengguna dalam memasukkan data ke
dalam format yang sudah disiapkan sebelumnya.
Menu DATA FILTER, ADVANCED FILTER
Menu ini digunakan untuk melakukan pencarian data beradasarkan criteria yang
di ingingkan dari suatu kumpulan data yang tersedia (data query).
Menu COPY PASTE
Menu ini digunakan untuk menyalin data dari suatu data range ke data range
tertentu.
Menu FORMAT CELLS COLOUMN HIDE
Menu ini digunkan untuk menyembunyikan kolom data yang tidak lagi
dibutuhkan dalam tampilan data.
Fungsi SUM
Untuk menjumlahkan nilai-nilai yang ada pada suatu range data.
Fungsi Logika IF
Fungsi ini digunakan untuk menentukan suatu keputusan berdasarkan suatu
kondisi atau syarat tertentu. Biasanya selalu dikombinasikan dengan beberapa
operator seperti operator perhitungan, opereator perbandingan, operator relasi,
operator logika.
Fungsi Arimatika
Fungsi ini digunakan untuk membuat formula yang berkaitan dengan kalkulasi
data yang akan diproses.
Fungsi Pembacaan Tabel VLOOKUP
Fungsi ini digunakan untuk membaca suatu nilai yang ada pada suatu range data
tabel yang digunakan. Untuk mengikat atau mengabsolutkan nilai yang ada dalam
suatu tabel yang ada digunakan tombol fungsi F4.

FILOSOFI RISET DALAM BIDANG AKUNTANSI KEPERILAKUAN

A. Pergeseran Arah Riset
Alasan yang mendasari usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan mendalam yaitu harapan akan munculnya desain sistem akuntansi yang lebih berarti yang didapat dari pemahaman atas praktik langsung, alasan kedua yaitu adanya “gerakan “ dari masyarakat peneliti akuntansi yang menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku. Riset akuntansi dengan menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, tetapi sejak tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha untuk menggunakan pendekatan-pendekatan baru yang meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.
B. Filosofi Paradigma Metodologi Riset
Suatu pengetahuan (knowledge) dibangun berdasarkan asumsi-asumsi filosofis tertentu.

PENGANTAR AKUNTASI KEPERILAKUAN

A. Tinjauan Umum
Akuntansi merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakainya untuk menghasilkan keputusan bisnis. Tujuan informasi ini adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakanyang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan dari pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntasi. Akhirnya akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, akan tetapi selalu berkembang agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.
Hal diatas menjelaskan aspek keperilakuan dari pihak pelaksana/penyusun informasi akuntasi dan pihak pemakai akuntasi. Pihak pelaksana/penyusun informasi akuntasi adalah seorang atau kumpulan orangyang mengoperasikan system informasi akuntasi dari awal sampai terwujudnya laporan keuangan. Sedangkan pihak pemakai laporan keunagan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : (1) pemakai internal (internal user); (2) pemakai eksternal (external user). Yang dimaksud dengan pihak internal adalah organisasi yang memiliki garis dan staf personel, yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan yang melibatkan pendanaan, penginvestasian dan pengambilan keputusan operasional. Sedangkan pemakai ekternal meliputi sejumlah kelompok pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analis keuangan dan pemerintah. Pemakaian informasi akuntasi oleh pihakinternal dimaksudkan untuk melalukan serangkaian evaluasi kinerja. Sedangkan pemakaian oleh pihak eksternal dimaksudkan sama dengan pihakinternal, tetapi mereka lebih focus pada jumlah investasi yang mereka lakukan pada organisasi tersebut.
Sejak tahun 1950-an, beberapa riset akuntasi mulai mencoba menghubungkan akuntasi dengan aspek perilaku yan gidmulai oleh Argyris pada tahun 1952. selain itu, binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntasi keperilakuan dalam lima aliran (school), yaitu : (1) pengendalian manajemen (management control); (2) pemrosesan informasi akuntasi (accounting information processing); (3) desain system informasi akuntasi (information system desain); (3) riset audit (audit research); (4) sosiologi organisasional (organizational sociology).
Akuntansi keperilakuan menjelaskan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntasi dan keputusan bisnis serta bagaimana mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu dicari jawabannya. Akuntasi keperilakuan menyediakan suatu kerangkayang disusun berdasarkan teknik berikut ini :
1. Untuk memamahi dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan.
2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis.
3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahan.
B. Akuntasi Konvensional
Ada banyak pengertian mengenai akuntansi, salah satunya dikemukakan oleh American Accounting Association (AAA). AAA mendefinisikan akuntasi sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasianinformasiekonomi untuk memungkinkan pembuata pertimbangan dan keputusan berinformasi oleh pemakai informasi dan yang terkini.
Dari pengertian diatas, dapat dilihat bahwa akuntasi pada dasarnya juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya, teori akuntasi memiliki hubunganyang bersifat definitive dengan praktik akuntansi. Apabila suatu struktur akuntansi sebagai hasil rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatanyang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran dan penyajian data keuangan dasaryang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak berkepentingan.
Akuntasi melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari system informasi keuangan memiliki tujuan yaitu :
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang data menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan.
6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kasi masuk ke dalam perusahaan.
C. Akuntasi Sebagai Suatu Sistem Informasi
Manajemen, pengguna dan personel system diperlukan dalam pengembangan system. Umumnya, kelompok perancang atau tim proyek pengambangan system meliputi pemakai, analis dan wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai system, mengembangkan spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan system baru. Alasan mengapa keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan system informasi merupakan halyang penting, yaitu :
1. Pengembangan system merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan perusahaan.
2. Manajemen puncak merupakan focus utama dalam proyek pengembangan system.
3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan daripada aspek teknisnya.
4. Pemilihan system yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang akan diperoleh, dan manajemen puncak mampu untuk menginterprestasikan hal tersebut.
5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan system.
Sedangkan tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan system informasi adalah :
1. Tidak ada keterlibatan
2. Keterlibatan simbolis
3. Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah
4. Keterlibatan dengan melakukan
5. Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat
Selain masalah system, akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi. Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu. Tahapan-tahapan dalam pengembangan system informasi akuntasi yaitu :
1. Perencanaan dan analisis system yang meliputi formulasi dan evaluasi soslusi-solusi masalah system dan penekanannya pada tujuan keseluruhan system.
2. Perancangan system, yaitu proses memspesifikasi rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis system.
3. implementasi system, yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi.
D. Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal.
Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset ini terus berkembang sampai dengan saat ini.
E. Landasan Teori dan Pendekatan Akuntasi Keperilakuan
Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntasi manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-masalah perhitungan harga pokok produk. Berbagai riset tersebut masih bersifat normative, yaitu hanya mengangkat permasalahan mengenai desain pengendalian manajemen dengan berbagai model seperti arus kas yang didiskonto atau pemrograman linear guna membantu manajer membuat keputusan ekonomi yang optimal, tanpa melibatkan factor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas desain pengendalian manajemen seperti perilaku manusia serta kondisi lingkungan organisasi. Namun sejak tahun 1950-an, desain riset lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh pelaku organisasi.
Riset akuntasi keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal. Tetapi karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang riset, yaitu pendekatan kontijensi. Variable kontijensi yang mempengaruhi desain system pengendalian manajemen adalah :
1. Ketidakpastian
2. Teknologi dan saling ketergantungan
3. Industri, perusahaan dan unit variable
4. Strategi kompetitif
5. Faktor-faktor yang dapat diamati
BAB II
TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN :
DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI
A. Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan Pada Akuntasi
Berdasarkan pengalaman, banyak manajer dan akuntan telah memperoleh suatu pemahaman yang lebih dari sekadar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimanapun harus diakui bahwa banyak system akuntansi masih dihadapkan pada berbagai kesulitan manusia yang tidak terhitung, bahkan penggunaan dan penerimaan seluruh system akuntansi terkadang dapat menjadi meragukan. Para manajer terbiasa bebas untuk memanipulasi laporan informasi system akuntansi. Pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan dilakukan atas dasar sudut pandang hasil laporan mereka dan bukan atas dasar kontribusi mereka yang lebih luas terhadap efektivitas organisasi. Sebagian prosedur saat ini juga dapat menimbulkan pembatasan yang tidak diinginkan terhadap inisiatif manajerial. Prosedur dapat menjadi tujuan akhir itu sendiri jika semata-mata dibandingkan dengan teknik organisasi yang lebih luas.
Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan rasa tanggung jawab anggota terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggung jawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu. Dalam organisasi, masing-masing mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Keselarasan tersebut akan dapat lebih diwujudkan manakala individu memahami dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada di dalam anggaran.
B. Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, mencerminkan dimensi social dan budaya manusia dalam suatu organisasi.
Bernard Berelson dan GA. Stainer juga menjelaskan secara singkat mengenai definisi keperilakuan, yaitu sebagai suatu riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan perilaku manusia. Definisi ini menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu riset ilmiah dan perilaku manusia.
C. Lingkup dan Sasaran Hasil Dari Akuntasi Keperilakuan
Pada masa lalu, para akuntan semata-mata focus pada pengukuran pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu factor yang akan mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
D. Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan
Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu social, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan. Namun ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan sama-sama menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi.
E. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia : Psikologi, Sosiologi dan Psikologi Sosial
Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi social menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. Psikologi terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi. Di pihak lain, sosiologi dan psikologi social memusatkan perhatian pada perilaku kelompok social. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu social, pengaruh social dan ilmu dinamika kelompok.
F. Beberapa Hal Penting Dalam Perilaku Organisasi
Ada beberapa teori perilaku organisasional yang mencerminkan inti yang ditangani oleh teori-teori, yaitu :
1. Teori Peran
2. Struktur Sosial
3. Budaya
4. Komitmen Organisasi
5. Konflik Peran
6. Konflik Kepentingan
7. Pemberdayaan Karyawan

Riset Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek perilaku dari para mengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi.
Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keperilakuan dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas tentang akuntansi keperilakuan. Salah satu jurnal yang paling populer yang mengangkat permasalahan akuntansi keperilakuan adalah Behavior Research in Accounting yang diterbitkan oleh American Accounting Association. Di Amerika Serikat sendiri, mata kuliah mengenai akuntansi keperilakuan semakin banyak ditawarkan. Perkembangan ini mendukung pertumbuhan riset-riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus pada dimensi akuntansi keperilakuan. Adapun perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansimanajemen khususnya penganggaran. Namun hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang, tujuan literatur lebih difokuskan pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif atau riset keperilakuan pada satu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis. Sebagai bidang riset yang sering memberi kontribusi bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentukkerangka dasar serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansikeperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik akanmemberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini:
1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan.
2. Membantu dan mengidentifikasi kesenjangan riset.
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen dan perpajakan, sehingga para peneliti dapat mempelajarinya selalui subbidang lain. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungandengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat digunakan lebih awal. Studi terhadap perilaku

akuntan atau perilaku dari nonakuntansi telah banyak dipengaruhifungsi akuntansi dan laporan, antara lain:

1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.

2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan, karakteristik sistem informasi dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, karakteristik dan fungsi audit terhaap perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.

3. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan. Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuanmengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi rancangan dan penggunaansistem pengendalian manajemen. Secara singkat sebagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain sistem pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketidakpastian. Seperti tugas, rutinitas, repetisi dan faktor-faktor eksternal lainnya.

2. Teknologi dan saling ketergantungan. Seperti proses produksi, produk misscall.

3. Industri, perusahaan dan unit variabel. Seperti Kanada masuk ke dalam industry, radio, radio konsentrasi dan ukuran perusahaan.

4. Strategi kompetitif (seperti penggunaan biaya rendah atau unik dikembalikan).

5. Faktor-faktor yang dapat dialami. Seperti desentralisasi, sentralisasi, budaya nasional, dll.

Demikian penjelasan mengenai akuntansi keperilakuan